Home / Peristiwa / Pihak Universitas Pancasila Tegaskan Eks Rektor Edhie Toet Hendratno Sudah Dipecat

Pihak Universitas Pancasila Tegaskan Eks Rektor Edhie Toet Hendratno Sudah Dipecat

Jakarta – Universitas Pancasila buka suara terkait status Edie Toet Hendratno, mantan rektor yang terseret kasus dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya.Ketua Bagian Hukum Pidana Universitas Pancasila, Hasbullah menegaskan Edie Toet sudah dipecat sejak 12 Juli 2024 dan tak lagi punya kaitan apapun dengan Universitas Pancasila. Pemecatan itu tertuang dalam SK Yayasan Nomor 177 tertanggal 12 Juli 2024.“Sudah dipecat dari Juli 2024. Sebenernya dari 12 Juli 2024 sesuai dengan SK Yayasan 177 tersebut,” kata Hasbullah kepada wartawan, Rabu (21/5/2025)“Itu sudah dinyatakan bukan lagi bagian dari Universitas Pancasila dan sudah diberhentikan sebagai dosen dari Universitas Pancasila,” sambung dia.Dia juga memastikan surat keputusan itu masih berlaku hingga hari ini tanpa pencabutan. Menurut Hasbullah, keputusan ini bentuk sikap tegas yayasan yang tidak mentoleransi kekerasan seksual.Disinggung terkait kabar ada pihak yang coba mengaktifkan kembali sang mantan rektor secara diam-diam. Pihak kampus akan menyelidiki siapa yang mencoba memainkan status itu.”Kalau dari segi tata kelola di Yayasan, status yang bersangkutan sudah bukan lagi bagian dari dosen Universitas Pancasila. Kalau yang memang mengaktifkan, itu yang kami tidak tahu. Itu yang nanti kami juga akan telusuri,” ujar dia.“Dari mana bisa seperti itu. Tapi yang pasti, yayasan tidak pernah mencabut surat pemecatan,” dia menambahkan.Menurut dia, informasi pemecatan Edie Toet Hendratno juga sudah disampaikan ke pihak Dikti bahkan menunjukkan  dokumen resmi SK pemecatan.”Ada. Tadi kami sudah sampaikan kepada Dikti,” ujar dia.Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer bersama Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan menyambangi Universitas Pancasila, pada Rabu (21/5/2025).Kehadirannya, untuk melakukan audiensi dengan Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan eks Rektor Universitas Pancasila (UP), Edie Toet Hendratno.Dalam dialog, turut hadir salah seorang korban pelecehan seksual, RZ. Dia rupanya tak hanya menjadi korban pelecehan tapi juga mengalami intimidasi dari dalam kampus.Hal itu diungkap langsung oleh RZ. Dia bercerita suatu ketika pernah diminta bersembunyi saat menghadiri acara kampus yang juga dihadiri eks rektor.”Tiba-tiba saya dimutasi dengan tidak tahu salah saya apa. Lalu saya juga tidak boleh datang ke acara-acara besar, dan itu memang sudah ada pernyataan sebelumnya. Ketika saya ada acara di sana pun saya disuruh ngumpet saat beliau (Edi Toet) datang, beliau pada saat itu masih rektor,” kata RZ di Universitas Pancasila, Rabu (21/5/2025).Lebih parah lagi, RZ menyampaikan, dirinya dituding sebagai perempuan tidak benar.”Tolong saya itu bukan mengada-ngada, saya dibilang nggak bener, wanita nggak bener, ani ani, apalagi? saya itu biar benar keadaannya, bukan saya mengada-ngada,” ujar dia.Sementara itu, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan menyatakan, berkomitmen untuk terus mengawal proses hukum dalam kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan mantan Rektor Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno.Pemerintah, kata dia, akan memastikan perlindungan bagi korban serta mendorong proses hukum agar berjalan transparan dan tuntas.”Kami dari kementerian PPPA pasti akan terus mengawal ya karena tetap proses penegakan hukum, tapi hari ini kita datang untuk berdiskusi apa langkah-langkah berikutnya. Dari kami tentu kita akan menanyakan ini juga, kita akan berkunjung kepada LPSK untuk menanyakan hal ini juga kelanjutan seperti apa,” ujar dia.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *