Home / REGIONAL / Perbaikan Tanggul Lumajang Terkendala Cuaca, Pemprov Jatim Target 3 Bulan Selesai

Perbaikan Tanggul Lumajang Terkendala Cuaca, Pemprov Jatim Target 3 Bulan Selesai

LUMAJANG, Proses perbaikan tanggul rusak di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terkendala cuaca.

Pasalnya, dua pekan terakhir, kawasan lereng Gunung Semeru kerap diguyur hujan denga intensitas sedang hingga tinggi.

Hal ini memicu terjadinya banjir lahar hujan Gunung Semeru di aliran Sungai Regoyo dan menyebabkan perbaikan tanggul Kebondeli terhambat.

Baca juga: Kondisi Terkini Tanggul Kebondeli Lumajang yang Rusak Diterjang Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru

Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, kondisi dari 280 meter tanggul yang rusak, kini hanya tersisa tanah saja tanpa ada batuan penahan.

Proses perbaikan yang saat ini sedang dikerjakan juga mengalami kendala lantaran kerap disapu oleh banjir lahar hujan Gunung Semeru.

“Perbaikan tanggul sedang dikerjakan, tapi perlu diketahui akibat cuaca ekstrim, progresnya tidak seperti yang kita perkirakan, jadi begitu dipasang siangnya hujan hilang,” kata Indah saat meninjau lokasi tanggul Kebondeli, Minggu (25/5/2025).

Baca juga: Jalur Piket Nol Longsor, Arus Lalu Lintas Lumajang-Malang Dialihkan via Probolinggo

Senada, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur Baju Trihaksoro mengatakan, beberapa kali pondasi tanggul yang sudah dibangun dengan kedalaman 3 meter harus hilang dan tertumpuk material pasir dan batu yang dibawa oleh banjir lahar.

“Dua minggu ini progresnya tidak bisa dihitung, pernah kita kerjakan pondasi 3 meter dalamnya terus kena banjir tertimbun kita perbaiki lagi,” kata Baju.

Meski begitu, Baju optimis, perbaikan Tanggul Kebondeli bisa selesai dalam waktu 3 bulan.

“Targetnya 3 bulan, tercapai karena kita hitung metodenya dan bahan batunya dari sini,” tambahnya.

Selain melakukan perbaikan tanggul, Dinas PU SDA juga melakukan upaya pencegahan dengan melakukan penyudetan di tengah sungai.

Tujuannya, mengarahkan aliran Sungai Regoyo menjauhi tanggul.

Selain itu, krip pengarah arus juga dipasang sepanjang 120 meter di sisi hulu sungai agar saat banjir terjadi tidak langsung menabrak tanggul.

Baca juga: Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Pengeroyokan Pedagang Es Krim oleh 5 Oknum Satpol PP Lumajang

Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah mengatakan, Pemprov Jawa Timur sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 10,5 miliar untuk memperbaiki kerusakan pada tanggul.

Menurutnya, kerusakan tanggul tidak hanya mengancam pemukiman warga saja.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *