Home / Lifestyle / Penjualan Produk Lokal Meningkat Drastis di Awal 2025, Simak 5 Kategori Terlaris di Tokopedia dan TikTok Shop

Penjualan Produk Lokal Meningkat Drastis di Awal 2025, Simak 5 Kategori Terlaris di Tokopedia dan TikTok Shop

Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Tokopedia dan TikTok Shop meluncurkan program KALCER (Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal). Program ini ikut mendukung pertumbuhan industri dan usaha kecil dan menengah (IKM/UMKM) melalui berbagai inisiatif guna meningkatkan keterampilan dan daya saing bisnis.Melalui program KALCER, Tokopedia dan TikTok Shop akan memberikan pengetahuan bagi ratusan pelaku UMKM mengenai cara membuka dan mengelola toko di Tokopedia dan/atau TikTok Shop serta informasi tentang #JualanNyaman dan #BelanjaAman dan deretan fitur yang bisa dimanfaatkan para UMKM, seperti Live Stream dan Program Afiliasi.”Kami terus berkomitmen mendukung pertumbuhan UMKM lokal yang berkelanjutan, yang diwujudkan hari ini melalui peluncuran program KALCER bersama Kementerian Perindustrian RI,” terang Vonny Susamto, Direktur Tokopedia dan TikTok E-Commerce, Indonesia dalam acara peluncuran di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 19 Juni 2025.”Program ini dirancang untuk membantu UMKM bersaing dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital lewat Tokopedia dan TikTok Shop. Melalui program ini, pelaku usaha akan mendapatkan pelatihan, mulai dari cara membuka toko hingga strategi meningkatkan penjualan dan pendapatan di platform kami,” sambungnya.  Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza dalam sambutannya di acara tersebut mengatakan, program KALCER merupakan wujud nyata dukungan pemerintah terhadap industri lokal, khususnya UMKM, dalam menghadapi era digital.”Kolaborasi strategis dengan Tokopedia dan TikTok Shop ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital industri kecil dan menengah serta memperluas akses pasarnya melalui platform digital, seperti Tokopedia dan TikTok Shop,” kata Wamenperin.”Melalui inisiatif ini, kami bertujuan memastikan produk lokal mampu mendominasi pasar domestik dan tetap memiliki daya saing tinggi,” tambahnya.Saat ini, ada jutaan penjual yang telah tergabung di platform Tokopedia dan TikTok Shop, mayoritasnya UMKM. Dengan adanya sinergi Tokopedia dan TikTok Shop telah mendorong kenaikan penjualan yang lebih tinggi. Bahkan jika UMKM tersebut memiliki dua akun, baik di Tokopedia maupun di TikTok Shop, kenaikan penjualan bisa mencapai 118%.Kampanye Beli Lokal yang dilakukan oleh Tokopedia dan TikTok Shop juga mendorong pertumbuhan penjualan UMKM lokal hingga 70%.Penjual yang bergabung dalam Beli Lokal di TikTok Shop mengalami peningkatan nilai transaksi harian rata-rata hampir 90% khususnya pada bulan Ramadan.Untuk kategori produk, ada lima yang terlaris yaitu FMCG (produkkk kebutugan sehari-hari), fesyen, rumah tangga, otomotif dan elektronik dan hobi. “Lima kategori ini menunjukkan peningkatan yang signifikan selama awal tahun ini dan jaadi favorit para konsumen,” kata Vonny.Sejak didirikan, No Void Minds (akun/produk: Tokopedia dan TikTok Shop) fokus berjualan online di e-commerce, seperti Tokopedia dan TikTok Shop. Kampanye Beli Lokal yang diikuti No Void Minds membantu meningkatkan eksposur, transaksi, dan brand awareness sebagai brand lokal.”Berkat optimalisasi penjualan di Tokopedia dan TikTok Shop, penjualan No Void Minds melesat sampai tiga kali lipat pada tahun 2024. Total omzet No Void Minds dalam sebulan lewat Tokopedia dan TikTok Shop berkisar Rp3 miliar,” terang CEO No Void Minds, Verrell Gunawan.Dengan pemanfaatan Tokopedia dan TikTok Shop, Minimal (akun/produk: Tokopedia, TikTok Shop) berhasil menjangkau pembeli hingga ke kota-kota kecil di Indonesia. Berbagai kampanye yang diikuti, seperti Beli Lokal, turut meningkatkan penjualan di Tokopedia secara signifikan, sementara di TikTok Shop peningkatan penjualannya mencapai 80 persen.(Wamenperin) Faisol Riza menambahkan, sinergi antara pemerintah, lokapasar (marketplace), produsen, dan penjual dapat memperluas peluang pasar bagi industri kecil dan menengah (IKM).“Kuncinya adalah kolaborasi. Pemerintah berperan di regulasi, lalu jika marketplace dan pelaku usaha bisa bersama membangun sinergi, saya kira pasar mana pun bisa kita tembus,” terangnya.Faisol menilai kualitas produk IKM Indonesia tidak kalah untuk bersaing dengan produk-produk luar. Namun, jika pelaku usaha tidak diberikan dukungan oleh pihak-pihak terkait, maka peluang pasar tidak akan terbuka.“Ini yang menurut pemerintah bahwa kalau hanya menggantungkan pengusaha berjuang sendirian untuk mendapatkan pasar dan lakukan ekspor, mencari akses pembiayaan sendiri, sulit kita harapkan IKM akan tumbuh besar,” pungkas Wamenperin. 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *