Lombok – Ritual ngayu-ayu merupakan tradisi sakral masyarakat Sasak di Sembalun, Lombok Timur. Ritual ini juga merupakan wujud syukur atas kelimpahan alam.Ritual ini juga merupakan cerminan bagi perempuan dalam pelestarian budaya ini. Perempuan Sasak menjadi tulang punggung dalam menjaga kesakralan upacara yang telah berlangsung lebih dari 600 tahun ini.Mengutip dari berbagai sumber, perempuan Sasak memegang tugas dalam menyiapkan bahan-bahan ritual ngayu-ayu. Beras merah yang menjadi komponen utama untuk membuat dodol dan jajanan, hanya boleh diolah oleh remaja perempuan yang belum menstruasi atau wanita yang telah menopause.Kelompok ini dipilih karena dianggap suci dan mampu menjaga kemurnian ritual. Bentuk jajanan dari beras merah sering menyerupai alat pertanian.Selain itu, perempuan juga bertugas memasak daging kerbau dan ayam yang disembelih selama ritual. Daging kerbau dimasak tanpa minyak, sesuai aturan adat, dan dibagikan dalam acara makan bersama (begibung).Meski penyembelihan kerbau dan pengambilan air dari tujuh mata air dipimpin oleh laki-laki (keturunan pemangku adat), perempuan terlibat dalam ritual mafakin. Makafin sendiri adalah prosesi penurunan bibit padi merah (pade abang). Mereka mengitari makam adat sembilan kali sambil menggendong air suci. Perempuan juga aktif dalam sesampang, ritual pemberitahuan kepada leluhur sebelum upacara dimulai.Mereka menyiapkan sesaji seperti daun sirih, pinang, dan bunga kemenyan. Dahulu, keterlibatan perempuan lebih terbatas pada domain domestik, seperti memasak dan menyiapkan sesaji.Akan tetapi, catatan sejarah lisan menunjukkan bahwa perempuan tua (inak dedare) pernah menjadi pemimpin spiritual sebelum Islam masuk ke Lombok pada abad ke-16. Saat ini, meski sebagian besar pemimpin formal ritual adalah laki-laki, perempuan mulai mengambil peran lebih luas, termasuk sebagai penjaga narasi tradisi melalui lisan dan praktik sehari-hari.Era modern, perempuan muda Kecamatan Sembalun juga terlibat dalam promosi budaya melalui media sosial dan festival. Misalnya, mereka memamerkan proses pembuatan dodol beras merah atau tari tradisional yang terkait dengan ngayu-ayu.Penulis: Ade Yofi Faidzun
Penjaga Kesucian Ngayu-ayu, Peran Vital Perempuan Sasak dalam Ritual 600 Tahun

Tag:Breaking News