Home / Mobil / Pengujian Ekstrem Chery Tiggo 8 CSH Tidak Cuma di Indonesia

Pengujian Ekstrem Chery Tiggo 8 CSH Tidak Cuma di Indonesia

Jakarta – Tidak cuma di Indonesia, Chery juga melakukan serangkaian pengujian terhadap Tiggo 8 CSH di sejumlah negara. Hal itu disampaikan langsung oleh Vice President Chery Sales Indonesia (CSI) Zeng Shuo usai menuntaskan ‘Extreme Challenge – Chery Battery Test’ di PIK 2, Jakarta Utara.Disebutkan, pengujian ekstrem terhadap Chery Tiggo 8 CSH pertama kali dilakukan di Tiongkok. Saat itu, pengujian yang dilakukan adalah menguji kekuatan bagian atap mobil dan kecanggihan fitur yang diadopsi.”Pengujian pertama di China pada April lalu, berupa roof rollover test. Jadi mobil dites sampai terguling untuk membuktikan kekuatan terutama pada pilar A dan atapnya,” jelas Zeng Shuo di PIK 2, Kamis (19/6/2025) malam.Dirinya menyebut, dalam pengujian itu kunci pintu Tiggo 8 CSH bisa terbuka sendiri. “Karena sistem membaca mobil terguling maka kunci unlock sendiri, supaya penumpang bisa keluar dengan mudah. Sunroof-nya juga terbukti kuat, meski terguling masih bisa dibuka,” tambah Zeng Shuo.Sementara pengujian kedua dilakukan di Indonesia. Melalui acara bertajuk ‘Extreme Challenge – Chery Battery Test’ dengan tema Revolution of Safety, tantangan ini dibuat untuk menjawab keraguan masyarakat terhadap kemampuan sistem baterai Chery Tiggo 8 CSH.”Pengujian kedua di Indonesia karena di sini banyak laut, banjir juga, tingkat kelembapan juga tinggi. Dan pengujian di sini juga berjalan sukses,” kata Zeng ShuoSeperti diketahui, baterai mobil berteknologi PHEV itu direndam di air laut yang dikenal memiliki tingkat korosif sangat tinggi selama 53 jam lebih. Setelah diangkat dan dipasar, baterai masih dapat berfungsi dengan normal. Lebih lanjut Zeng Shuo menyampaikan, ekstreme test lainnya juga segera dilakukan di beberapa negara lain.”Setelah ini pengujian lain akan dilakukan di Meksiko. Di sana akan ada crash test, kami menyebutnya steel vs steel,” ujar pria yang cukup fasih berbahasa Indonesia tersebut,” bebernya.”Selanjutnya kami juga akan uji di Middle East lewat test scraping. Ada banyak obstacle di bawah yang bisa langsung menghantam bagian baterai. Di sini kami mau lihat setelah melewati tes ini tetap aman tidak, mobil tetap masih bisa jalan tidak,” sambungnya lagi.”Final pengujian akan dilakukan di Brasil karena di sana tingkat hujannya sangat tinggi. Kita akan tes melewati banjir,” tutup Zeng Shuo.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *