Jakarta – Pengadilan Spanyol baru-baru ini menolak banding yang diajukan oleh Airbnb, sebuah platform persewaan properti global. Pemerintah akan memblokir hampir 66.000 iklan persewaan yang dianggap melanggar aturan setempat.Mengutip dari Euronews, Minggu (22/6/2025), langkah ini merupakan bagian dari tindakan tegas pemerintah menanggulangi krisis perumahan. Persewaan jangka pendek melalui platform seperti Airbnb di pusat kota dan destinasi wisata yang populer dinilai menjadi penyebabnya.Dengan jumlah pengunjung yang terus memecahkan rekor, dampak dari persewaan jangka pendek ini semakin terasa, terutama bagi penduduk lokal yang kesulitan mendapatkan tempat tinggal yang terjangkau. Bulan lalu, Kementerian Hak Konsumen Spanyol memerintahkan Airbnb untuk memblokir 65.935 iklan di seluruh negara setelah menandai pelanggaran aturan.Kementerian tersebut menyoroti bahwa banyak iklan tidak mencantumkan nomor lisensi yang valid atau tidak menyebutkan apakah pemiliknya adalah individu atau perusahaan. Beberapa iklan bahkan menggunakan nomor yang tidak sesuai dengan data yang dimiliki pihak berwenang. Dalam sebuah pernyataan, Airbnb mengatakan tindakan kementerian tersebut bertentangan dengan peraturan Spanyol yang mengharuskan pemilik persewaan jangka pendek, bukan platform, yang bertanggung jawab untuk mencantumkan informasi tersebut.Airbnb juga mengatakan keputusan pengadilan Madrid tidak dibuat berdasarkan perintah kementerian, dan menambahkan bahwa akan butuh waktu lebih lama untuk memutuskan.Perusahaan tersebut menegaskan bahwa krisis perumahan di Spanyol disebabkan oleh “kurangnya pasokan untuk memenuhi permintaan,” dan mengatakan hal lain “hanya akan mengalihkan perhatian.”Bulan lalu, Menteri Hak Konsumen Pablo Bustinduy mengatakan kepada The Associated Press bahwa sektor pariwisata tidak dapat “membahayakan hak konstitusional rakyat Spanyol,” termasuk hak mereka untuk mendapatkan perumahan dan kesejahteraan. Carlos Cuerpo, menteri ekonomi, mengatakan dalam sebuah wawancara terpisah bahwa pemerintah harus mengatasi efek samping yang tidak diinginkan dari pariwisata massal. Ia menganjurkan pembangunan lebih banyak perumahan sambil mengatur persewaan liburan jangka pendek. Sebelumnya diberitakan, ribuan warga Spanyol turun ke jalan beberapa kota wisata, termasuk Barcelona dan Mallorca, untuk berdemo dan memprotes dampak overtourism yang semakin tak terkendali. Sebagian dari mereka menyemprotkan pistol air ke arah para turis asing sebagai simbol perlawanan.Melansir The Guardian, Kamis, 18 Juni 2025, warga lokal turun ke jalan pada Minggu, 15 Juni 2025 sebagai bagian dari aksi yang tergabung dalam aliansi “Southern Europe Against Overtourism.”Selain pistol air, para demonstran menggunakan flare dan stiker untuk mengepung hotel-hotel besar dan bisnis pariwisata. Mereka menyuarakan keprihatinan atas dampak langsung pariwisata massal terhadap harga sewa, akses hunian, dan identitas budaya kota.Aksi protes ini jadi viral di media sosial. Para demonstran mengenakan pakaian warna-warni sambil membawa poster bertuliskan, “Tourists Go Home!” dan “We Want Homes, Not Hotels!” yang jadi medium protes mereka. Beberapa orang mengaku harus pindah dari rumah sendiri karena kalah saing dengan Airbnb dan apartemen sewa jangka pendek. Rekaman dari kantor berita menunjukkan pengunjuk rasa menyemprotkan air ke orang-orang yang berdiri di luar hostel dan alun-alun yang populer di kalangan wisatawan.Protes serupa juga terjadi di Lisbon (Portugal), Venesia (Italia), dan kota-kota besar Eropa lain. Protes tersebut mencerminkan meningkatnya keresahan di antara sebagian penduduk Eropa tentang dampak pariwisata.Demonstrasi serupa telah dikoordinasikan musim panas lalu. Para pengunjuk rasa mengeluh bahwa pariwisata menaikkan biaya perumahan dan mengurangi ketersediaan hunian bagi penduduk setempat.Mereka juga mencatat bahwa pengunjung memberi beban tambahan pada infrastruktur dan lingkungan. “Satu turis bertambah, satu tetangga berkurang,” demikian tulisan spanduk pengunjuk rasa yang ditulis dalam bahasa Katalan. “Pariwisata mencuri roti, tempat tinggal, dan masa depan kita,” bunyi poster lainnya.
Pengadilan Spanyol Tolak Banding Airbnb, 66 Ribu Iklan Diblokir karena Langgar Aturan

Tag:Breaking News