BENGKULU, Pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, telah menyebabkan hampir tiga bulan aktivitas pelabuhan nyaris lumpuh.
Kapal-kapal tidak dapat bersandar, dan jika ada, hanya bisa lego jangkar di tengah laut.
Akibatnya, ekspor dari Bengkulu terhenti dan sekitar 4.000 jiwa warga Pulau Enggano terpaksa menggunakan perahu nelayan untuk menjangkau Kota Bengkulu, meskipun harus menempuh perjalanan belasan jam.
“Kondisi ini sangat dirasakan oleh warga Enggano. Logistik terhambat, hasil bumi tidak terjual, dan listrik dibatasi akibat keterbatasan bahan bakar karena pelabuhan dangkal,” ungkap Kepala Desa Kaana di Pulau Enggano, Alamudin, baru-baru ini.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Doni Swabuana, menyatakan bahwa sejak terjadinya pendangkalan, Pertamina mengalami kerugian sebesar Rp 500 juta per hari.
“Kerugian yang disampaikan kepada kami sebesar Rp 500 juta per hari. Pertamina biasanya menggunakan jalur laut untuk mengirim BBM ke Bengkulu, tetapi sekarang harus beralih ke jalur darat, yang menyebabkan kerugian,” jelas Doni saat dihubungi melalui telepon, Kamis (17/4/2025).
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, juga membenarkan pernyataan tersebut.
“Pertamina merugi Rp 500 juta akibat pendangkalan pelabuhan,” kata Helmi beberapa waktu lalu.
Baca juga: Pertamina Sebut Kelangkaan BBM di Bengkulu karena Pendangkalan Alur, Gubernur: Bukan Sekadar soal Itu…
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) berupaya mengatasi masalah ini dengan memastikan kedatangan kapal keruk dari Batam.
Dua kapal besar, yaitu CSD Costa Fortuna 3 dan AHT Costa Fortuna 5, sedang dalam perjalanan menuju Pelabuhan Pulau Baai.
“Kami memahami pentingnya alur pelayaran yang optimal bagi aktivitas logistik di Bengkulu. Koordinasi dengan pihak terkait sudah dilakukan, dan kapal keruk dijadwalkan tiba dalam waktu dekat,” kata S. Joko, General Manager Pelindo Regional 2 Bengkulu, dalam rilis yang diterima , Rabu (14/5/2025).
Baca juga: Bengkulu Alami Kelangkaan BBM, 5 Kabupaten Terdampak
Meskipun semua pihak berusaha mengatasi pendangkalan alur pelabuhan, Bengkulu saat ini menghadapi kelangkaan BBM.
Antrean panjang terjadi di semua SPBU di empat kabupaten dan satu kota di Bengkulu, dengan antrean mencapai dua kilometer atau lebih.
Kelangkaan ini terjadi di Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, Kota Bengkulu, dan Bengkulu Tengah.
