Home / NEWS / Pemprov Jakarta Diminta Siapkan Solusi Usai Larang Penggunaan Ondel-ondel untuk Ngamen

Pemprov Jakarta Diminta Siapkan Solusi Usai Larang Penggunaan Ondel-ondel untuk Ngamen

JAKARTA, Anggota Komisi E DPRD Jakarta dari Fraksi Nasdem, Raden Gusti Arif Yulifard, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tidak hanya melarang penggunaan ondel-ondel untuk dipakai mengamen di jalanan, tetapi juga memberikan solusi.

“Pelarangan bukan berarti mematikan mata pencaharian mereka. Pemerintah harus hadir dengan solusi nyata,” kata Gusti dalam keterangannya, Rabu (4/6/2025).

Ia mengusulkan agar Pemprov Jakarta melalui Dinas Kebudayaan membuat program pendampingan, pelatihan keterampilan, dan membuka akses lapangan kerja baru bagi para pengamen ondel-ondel.

Baca juga: Pramono: Budaya Betawi Harus Naik Kelas, Ondel-Ondel Bukan untuk Ngamen

“Para pengamen ondel-ondel ini justru bisa diberdayakan dalam konsep pelestarian budaya, dilibatkan dalam kegiatan resmi, festival budaya, parade seni, atau program seni pertunjukan yang terstruktur,” kata dia.

Gusti pun berharap agar budaya Betawi tetap lestari melalui beberapa kegiatan Dinas Kebudayaan.

Di satu sisi, ia ingin agar para pengamen yang selama ini mengandalkan ondel-ondel juga memiliki pekerjaan dan penghasilan yang layak.

“Komisi E akan terus mengawal implementasi kebijakan ini agar berjalan adil, inklusif, dan mengedepankan kesejahteraan masyarakat kecil,” ungkap Gusti.

Sejauh ini, Gusti mengaku setuju dengan kebijakan Pramono yang melarang ondel-ondel digunakan untuk mengamen di jalan.

“Kami mendukung langkah gubernur dalam upaya menjaga marwah ondel-ondel sebagai warisan budaya Betawi agar tidak sekadar menjadi alat mengamen di jalanan,” ujar Gusti.

Baca juga: Jejak Sejarah Ondel-Ondel: Dari Simbol Panen hingga Tak Lagi Boleh Mengamen

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jakarta Pramono Anung meminta agar ondel-ondel tidak lagi digunakan untuk mengamen di jalanan.

“Ya sekarang ini saya akan meminta ondel-ondel bukan untuk di jalanan. Tapi merupakan bagian dari budaya utama Betawi,” ucap Pramono saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).

Menurut Pramono, ondel-ondel merupakan warisan budaya yang dinamis dan tidak seharusnya diremehkan.

Karena itu, pemerintah perlu memberikan dukungan serta ruang yang layak bagi para seniman ondel-ondel untuk tampil secara pantas.

Saat ini, tercatat ada 42 sanggar ondel-ondel di Jakarta yang sedang mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta.

“Saya termasuk yang kemudian memesankan supaya, mohon maaf, ondel-ondel tidak digunakan untuk mengamenlah. Tetapi betul-betul dirawat dengan baik,” ungkap Pramono.

Baca juga: Dukung Pramono Larang Ondel-ondel untuk Mengamen, Bamus Betawi: Ikon Budaya

Ia menilai, maraknya ondel-ondel mengamen di jalan bukan semata kesalahan individu, melainkan mencerminkan kurangnya perhatian dan fasilitas dari berbagai pihak.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *