MAKASSAR, Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 berencana untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar dengan menertibkan keberadaan pedagang asongan yang kerap mengganggu para penumpang.
Salah satu langkah yang diambil adalah pembangunan pagar pembatas di beberapa titik rawan.
“Kami memahami bahwa pelabuhan bukan hanya ruang logistik, tapi juga ruang sosial. Karena itu, penataan dilakukan secara humanis dan kolaboratif,” kata Direktur Pelindo Regional 4, Abdul Azis, dalam keterangannya, Senin (2/6/2025).
Baca juga: Pelindo Ungkap Penyebab Jebolnya Tembok Pagar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Azis menambahkan bahwa demi menertibkan pedagang asongan, pihaknya akan meningkatkan fasilitas keamanan dengan membuat pagar pembatas yang tinggi, mirip dengan yang ada di lembaga pemasyarakatan (Lapas).
“Kami juga sudah melakukan imbauan seperti pemasangan spanduk dan sebagainya,” ujarnya.
Pelindo Regional 4 juga berencana untuk menggandeng seluruh instansi terkait, termasuk KSOP Makassar, TNI-Polri, dan pemerintahan setempat.
Azis menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi kecelakaan yang dapat terjadi akibat tindakan ekstrem pedagang asongan liar yang berusaha masuk ke kapal.
“Kalau terjadi kecelakaan, tidak menutup kemungkinan sertifikat ISSC akan dicabut. Jika dicabut, maka kapal-kapal pelayaran internasional tidak boleh lagi singgah di pelabuhan Makassar,” jelasnya.
Saat ini, Pelindo Regional 4 telah mendata sebanyak 80 pedagang asongan yang berada di kawasan pelabuhan.
Baca juga: Pelindo Klarifikasi Tak Ada Tanggul Jebol di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang: Pagar Batas Laut Runtuh
Jika masih ada pedagang nakal, petugas akan mengambil tindakan tegas.
Abdul Azis juga mencatat bahwa sepanjang Kuartal I 2025, terdapat tiga indikator utama operasional yang mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan ini mencakup arus penumpang, arus kapal, dan arus peti kemas, yang dianggap sebagai sinyal pemulihan dan pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
“Kinerja positif ini membuktikan bahwa strategi yang kami terapkan telah membuahkan hasil. Kami optimis tren ini akan terus berlanjut,” imbuhnya.
Sementara itu, Division Head Operasi Pelindo Regional 4, Yusida M Palesang, menjelaskan bahwa peningkatan arus kapal didorong oleh aktivitas tinggi kapal tongkang batu bara di Pelabuhan Balikpapan dan Samarinda, serta peningkatan kunjungan kapal roro di Pelabuhan Pantoloan.
Baca juga: BBM Langka, DPD RI Sidak Pelindo Bengkulu Pastikan Pengerukan Pelabuhan Pulau Baai Lancar
Kapal curah kering dan peti kemas internasional di Pelabuhan Makassar juga turut berkontribusi pada lonjakan ini.
Untuk arus penumpang, lonjakan terjadi berkat kebijakan Centralized Ticketing Terminal (CTT) di Pelabuhan Bastiong Ternate dan peningkatan aktivitas perjalanan kapal penumpang selama libur Tahun Baru dan Idul Fitri di sejumlah pelabuhan seperti Ambon, Makassar, dan Manokwari.
Pelindo Regional 4 menegaskan komitmennya untuk menciptakan pelabuhan yang aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa.