JAKARTA, Beredar video yang menampilkan sejumlah pedagang asongan protes karena tak diizinkan berdagang di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Aksi protes pedagang asongan itu terjadi pada pada Minggu (1/5/2025) malam.
Dari video yang beredar, terlihat pedagang dan petugas keamanan TMII terlibat aksi saling dorong ketika penertiban dilakukan.
Tak hanya itu, para pedagang asongan juga sempat dikejar oleh petugas keamanan TMII saat penertiban berlangsung.
Baca juga: Ramainya Pengunjung TMII Bawa Berkah bagi Pedagang Mainan
Aksi protes tersebut berlanjut hingga Senin (2/6/2025) sore, yang dilakukan oleh sejumlah pedagang di Pintu Gerbang 2 TMII.
Salah satu pedagang bernama Yati (45) mengaku tidak terima dengan penertiban itu.
Yati mengaku sudah menjadi pedagang asongan di TMII sejak 25 tahun lalu.
“Kami enggak boleh dagang di TMII karena kita sudah sudah 25 tahun (berjualan di sini). TMII punya wewenang untuk melarang, pedagang juga punya wewenang untuk cari makan, supaya keluarga kita sejahtera,” ungkap Yati, saat ditemui Senin.
Yati sendiri meminta pengelola memberikan solusi kepada pedagang asongan agar bisa diizikan kembali berdagang di TMII.
Baca juga: TMII Ramai Dikunjungi Pasangan Muda, Banyak Tempat untuk Ngobrol Santai
“Sering kali minta solusi kita kepada TMII, bagaimana pedagang ini biar tertib, tetapi diizinkan. Sedangkan tempat wisata, Ragunan, Ancol warga sekitar boleh berjualan,” ucap Yati.
Yati mengaku tak keberatan jika harus membayar iuran untuk bisa tetap berdagang di lokasi wisata itu.
“Kalau diizinkan kami siap bayar, ya kami bayarnya semampu kita, tergantung TMII mintanya berapa, tetapi namanya dagang perorangan itu belum tentu dapat banyak, ya kalau Rp 150.000 atau Rp 200.000 masih bisa,” ungkap dia.
telah berupaya menghubungi Manager Corporate Secretary TMII Novera Mayang Sari untuk meminta tanggapan terkait penertiban pedagang asongan ini.
Namun, Novera belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini.
Baca juga: Minim Petunjuk, Pengunjung TMII Masih Kesulitan Temukan Arah