JAKARTA, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tetap optimistis bahwa pasar kendaraan roda empat atau lebih di tingkat nasional tahun ini akan tumbuh, meskipun selama lima bulan pertama tren menunjukkan perlambatan
Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, menyampaikan keyakinan tersebut seiring akan digelarnya sejumlah pameran otomotif besar yang diyakini mampu mendorong permintaan dan meningkatkan gairah pasar.
“Daya beli masyarakat memang masih belum sepenuhnya pulih, dan pertumbuhan ekonomi belum terlalu signifikan. Namun proyeksi Gaikindo masih tetap, sambil monitor angka-angka penjualan di bulan-bulan mendatang,” katanya dihubungi , Sabtu (14/6/2025).
Baca juga: Penjualan Mobil Menurun, 10 Merek Mobil Terlaris di Indonesia Mei 2025
“Apalagi akan ada GIIAS pada Juli 2025 mendatang disusul dengan pameran di kota-kota besar lainnya. Kemudian juga ditutup dengan Jakarta Auto Week pada akhir tahun nanti,” lanjut Jongkie.
Berdasarkan data yang dihimpun Gaikindo, total distribusi kendaraan dari pabrik ke diler (wholesales) pada Mei 2025 tercatat sebanyak 60.613 unit, turun 15,1 persen dibandingkan Mei 2024 yang mencapai 71.391 unit.
Sementara penjualan dari diler ke konsumen (ritel) juga mengalami penurunan 15,1 persen secara tahunan, dari 72.246 unit menjadi 61.339 unit.
Salah satu faktor yang memengaruhi kinerja pasar otomotif pada awal tahun ini adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2025 yang tercatat sebesar 4,87 persen, lebih rendah dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar 5,11 persen (year-on-year).
Namun demikian, ada sinyal positif yang mulai muncul. Secara bulanan, penjualan mobil pada Mei 2025 menunjukkan pemulihan. Total wholesales tumbuh 18,4 persen dibandingkan April 2025 yang tercatat 51.205 unit.
Baca juga: Jangan Pernah Paksa Mobil Dual Clutch Menerjang Banjir
Penjualan ritel juga meningkat 7,6 persen, dari 57.030 unit menjadi 61.339 unit, didorong momentum pasca-Lebaran.
Secara kumulatif, wholesales selama JanuariāMei 2025 mencapai 316.981 unit, turun 5,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (335.405 unit). Penjualan ritel juga menurun 9,2 persen dari 362.163 unit menjadi 328.852 unit.
Adapun target penjualan kendaraan roda empat atau lebih pada tahun ini diproyeksikan sebanyak 900.000 unit. Jumlah ini sedikit di atas pencapaian satu tahun sebelumnya yang terhenti di angka 865.723 unit.
“Mudah-mudahan dengan pameran yang akan datang bisa menjadi stimulus dan bisa meningkatkan angka penjualan,” tutupnya.