Home / TREN / NU Perkirakan Idul Adha Jatuh pada 6-7 Juni 2025, Tergantung Hasil Rukyatul Hilal

NU Perkirakan Idul Adha Jatuh pada 6-7 Juni 2025, Tergantung Hasil Rukyatul Hilal

Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (NU) akan menggelar rukyatul hilal atau observasi hilal awal Zulhijah 1446 Hijriah pada Selasa (27/5/2025).

Ketua Lembaga Falakiyah NU Sirril Wafa mengatakan, apabila hilal terlihat maka 1 Zulhijah 1446 Hijriah jatuh pada Rabu (28/5/2025) dan Idul Adha bertepatan pada Jumat (6/6/2025).

Namun, jika hilal tidak nampak maka 1 Zulhijah 1446 Hijriah jatuh pada Kamis (29/5/2025), sementara Idul Adha dirayakan pada Sabtu (7/6/2025).

Meski begitu, kepastian mengenai 1 Zulhijah dan Idul Adha 1446 Hijriah masih menunggu hasil Sidang Isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) dan ikhbar Pengurus Besar NU (PBNU).

“Mengingat masih ada potensi ikmal bulan Dzulqo’dah 1446 Hijriah menjadi 30 hari,” ujar Sirril dalam keterangan resmi yang diterima , Sabtu (24/5/2025).

Baca juga: Sidang Isbat Penentuan Idul Adha 27 Mei 2025, Ini Susunan Acara, Posisi, dan Lokasi Pemantauan Hilal

Lembaga Falakiyah NU telah melakukan perhitungan ilmu falak terhadap hilal awal Zulhijah 1446 Hijriah.

Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan metode ilmu falak (sistem hisab) jama’i atau tahqiqy tadqiky ashri kontemporer khas NU.

Perhitungan dilakukan untuk Selasa Wage 29 Dzulqo’dah 1446 Hijriah yang bertepatan dengan Selasa (27/5/2025).

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa ijtimak terjadi pada Selasa (27/5/2025) pukul 10.04.09 WIB.

Baca juga: 6 Tips Memilih Hewan Kurban Terbaik yang Sesuai Syariat Jelang Idul Adha

Ijtimak atau konjungsi Bulan–Matahari adalah sejajarnya Matahari dan Bulan dalam satu garis bujur ekliptika yang sama secara geosentrik (haqiqy) jika ditinjau dari titik pusat Bumi (bukan permukaan Bumi).

Meski menempati bujur ekliptika yang sama, ketika ijtimak terjadi tidak terjadi Gerhana Matahari karena kedua benda langit menempati garis lintang ekliptikanya masing–masing.

Sementara itu, tinggi hilal mar’ie berada di koordinat +1 derajat 28 menit 20 detik.

Tinggi hilal mar’ie atau irtifa’ a mar’ie adalah busur yang ditarik tegak lurus dari ufuk toposentrik (mar’ie) menuju titik zenith hingga tepat berujung di pusat cakram Bulan.

Lembaga Falakiyah NU juga mencatat letak hilal berada di 26 derajat 29 menit 41 detik utara titik barat.

Yang dimaksud letak hilal adalah busur yang ditarik sejajar ufuk dari titik barat sejati ke titik saat pangkal garis irtifa’ hilal berada pada saat Matahari terbenam.

Baca juga: Kapan Idul Adha 2025 Versi Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah?

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *