Nasib tunggakan hak-hak ratusan karyawan dan pensiunan PT Indofarma Tbk (INAF) yang terkatung-katung lebih dari dua tahun akhirnya menemui titik temu. Federasi Serikat Pekerja BUMN Indonesia Raya menyebut, pemerintah telah menjanjikan penyelesaian tunggakan gaji karyawan melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara.Sekretaris Federasi Serikat Pekerja BUMN Indonesia Raya Ridwan Kamil menjelaskan, ada dua skema yang kemungkinan akan dilaksanakan pemerintah untuk melunasi tunggakan kepada karyawan dan pensiunan INAF, yakni melalui penjualan aset perusahaan dan pendanaan dari Danantara. “Kami akan kawal sampai tuntas. Kalau perlu, kami minta DPR ikut memantau langsung pencairannya,” kata Kamil dalam keterangan resmi, Jumat (13/6). Kamil mengungkapkan, keputusan penjualan aset sebenarnya sudah diketok dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Indofarma sejak Desember 2024. Namun, hingga pertengahan tahun ini, belum ada kejelasan.“Kalau sejak awal dijalankan dengan serius, masalah ini sudah selesai. Nilai asetnya cukup untuk menutup semua kewajiban terhadap karyawan dan pensiunan. Karena ditunda terus, beban keuangan perusahaan dan negara malah makin besar,” ujarnya.Selain dari penjualan aset, pemerintah juga menyiapkan skema pendanaan melalui Danantara. Pendanaan akan diajukan melalui proposal rencana bisnis (business plan) oleh Holding Bio Farma.Informasi itu telah disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar pada 7 Mei 2025 antara Forum Komunikasi Pensiunan Indofarma dan DPR.Ia menjelaskan, Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI Adian Napitupulu yang hadir dalam forum tersebut mengatakan bahwa Danantara memerlukan waktu sekitar tiga bulan setelah menerima proposal itu sebelum dana bisa dikucurkan ke Indofarma. Informasi ini merupakan hasil komunikasi langsung Andian dengan Wakil Menteri BUMN Doni Oskaria, yang juga menjabat sebagai Chief Operating Officer Danantara. “Kami akan tunggu sampai waktu itu,” kata Kamil. Ia menekankan bahwa pendanaan Indofarma tak hanya demi membayar hak-hak pekerja, tetapi juga sebagai modal kerja dan biaya program rightsizing karyawan demi menyelamatkan perusahaan farmasi pelat merah itu dari kebangkrutan.Kamil pun menunjut seluruh hak karyawan dan pensiunan INAF dibayar lunas dalam tiga bulan ke depan.“Kalau tidak, kami akan aksi lagi. Kami sudah ditelantarkan lebih dari dua tahun. Tidak ada alasan lagi untuk menunda,” ujarnya.Holding BUMN Farmasi, Bio Farma sebelumnya menyebut telah mengajukan usulan suntikan modal kepada Danantara sebesar Rp 2,2 triliun. Namun, Bio Farma hanya menyebut tujuan suntikan modal ini untuk pengembangan vaksin polio.Katadata.co.id telah menghubungi Juru Bicara Danantara Kania Sutisnawinata untuk mengkonfirmasi kabar suntikan dana dari Danantara ke Indofarma melalui pesan singkat. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada jawaban yang diterima Katadata.co.id.
Nasib Tunggakan Gaji Pegawai Indofarma Mulai Terang, akan Ada Suntikan Danantara

Tag:Breaking News