JAKARTA, Suasana di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo kembali menjadi sorotan setelah Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan rencana reaktivasi taman ikonik ini dalam enam bulan ke depan.
Pantauan Kompas.com pada Minggu (18/5/2025), kondisi akses menuju RTH Kalijodo di Jalan Kepanduan II hanya dapat dilalui satu kendaraan secara bergantian akibat pembatas jalan berupa cone.
Jalanan di sekitar area RTH tampak dipenuhi daun-daun kering berwarna kuning yang menumpuk, menandakan kurangnya perawatan kebersihan di area tersebut.
Baca juga: Pramono Anung Akan Reaktivasi RPTRA Kalijodo dalam Enam Bulan
Sampah plastik, tusuk sate, dan sisa makanan ringan berserakan di sejumlah titik. Suasana di sekitar juga cukup sepi, hanya ada segelintir orang yang datang berkunjung.
Sementara itu, area skateboard yang seharusnya menjadi tempat bagi para penggemar olahraga ekstrem kini justru digunakan anak-anak untuk bermain seluncur. Jalur skateboard yang bercat biru tampak memudar, seolah tak pernah diperbarui sejak lama.
Di sisi kanan RTH, kios-kios makanan dan minuman berdiri di bawah tenda-tenda cafe berukuran 2×2 meter dengan suasana yang terasa kumuh akibat kabel listrik menjuntai tidak beraturan. Para pedagang di kios-kios tersebut berjualan mi rebus, bakso, seblak, dan jus.
“Dipilih kak, mie rebus ada, tempat duduknya ada,” ucap salah satu pedagang menjajakan dagangannya.
Berbeda dengan RTH, RPTRA Kalijodo yang berada di wilayah Jakarta Barat masih tampak lebih terawat.
Area RPTRA dikelilingi pagar besi dengan pintu tertutup agar anak-anak tidak keluar. Di pagar tersebut terdapat spanduk yang menyatakan bahwa seluruh layanan dan fasilitas RPTRA gratis.
Di dalamnya, anak-anak terlihat bermain jungkat-jungkit, ayunan, dan perosotan. Tempat sampah berwarna-warni tersedia untuk memilah sampah sesuai jenisnya. Jalur akses untuk pengguna kursi roda juga tampak terawat, lengkap dengan ikon kursi roda di beberapa titik.
Baca juga: Rencana Reaktivasi RPTRA dan RTH Kalijodo Disambut Baik Warga
Menyikapi rencana revitalisasi yang diusulkan Pramono Anung, sejumlah warga menyatakan dukungannya, salah satunya Nena (36).
“Kalau mau dibenerin, nambah cakep, enak dipandang pasti pada senang. Enggak cuma warga, tapi siapa saja yang datang ke sini. Tapi, kalau udah dibangun harus dirawat sama warganya,” ucap Nena saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu.
Ia juga menyarankan agar lampu penerangan diperbanyak untuk menghindari kesan seram pada malam hari.
“Ditambahin lampu aja biar nambah terang kalau malam, karena di samping sungai, tambahin lampu putih jangan yang remang-remang,” lanjut dia.
Senada dengan Nena, warga lainnya bernama Rieska Amalia (27) menyarankan agar pemerintah menambahkan fasilitas hiburan untuk anak muda.