Nasib Jadon Sancho: Tak Punya Tempat di Man United dan Ditolak Dortmund

Jakarta Jadon Sancho resmi kembali ke Manchester United setelah masa peminjamannya di Chelsea berakhir. Namun, kabar buruk datang dari Jerman, di mana mantan klubnya, Borussia Dortmund, dikabarkan tidak tertarik untuk merekrutnya kembali musim panas ini.Sancho sempat berharap bisa pulang ke Dortmund setelah kariernya di Inggris terus meredup. Tapi menurut laporan dari BILD, gaji tinggi Sancho yang mencapai £15 juta per tahun dianggap terlalu memberatkan oleh Dortmund. Klub itu sendiri baru saja memastikan satu tiket ke Liga Champions musim depan.Dengan keputusan tersebut, maka Sancho yang kini berusia 25 tahun harus mencari opsi lain untuk menyelamatkan kariernya. Sejak meninggalkan Dortmund pada 2021, ia belum menemukan kembali performa terbaiknya.Saat membela Chelsea musim lalu, Sancho mencatat tiga gol dan empat assist dalam 31 laga Premier League. Performa itu dianggap belum cukup meyakinkan manajemen The Blues untuk mengaktifkan opsi pembelian senilai £25 juta.Padahal, ia sempat mencetak gol penting di final UEFA Conference League kontra Real Betis, membantu Chelsea meraih gelar Eropa. Momen itu menjadi satu-satunya sorotan dalam musim yang penuh ketidakpastian bagi sang winger.Chelsea memilih membayar kompensasi £5 juta demi membatalkan kewajiban pembelian. Alhasil, Sancho pun kembali ke Old Trafford dengan status tanpa tempat yang jelas di bawah pelatih baru, Ruben Amorim.Meski ditolak Dortmund dan gagal bersinar di Chelsea, Sancho belum sepenuhnya kehabisan peluang. Tiga klub Premier League disebut tertarik menampungnya: Tottenham Hotspur, Aston Villa, dan Newcastle United.Ketiganya diyakini tengah mempertimbangkan opsi mendatangkan Sancho dengan biaya yang sesuai. Jika bersedia memangkas gajinya, winger ini bisa membuka lembaran baru di klub yang mampu memberi jam bermain dan stabilitas.Namun hingga kini belum ada tawaran resmi yang masuk ke meja Manchester United. Sancho pun masih dalam status menggantung, di tengah bursa transfer yang kian panas dan tak mengenal belas kasihan bagi pemain yang kehilangan performa.