Kendari – Sebuah kapal penumpang Wawonii-Kendari, kandas di sekitar perairan Pulau Bokori, Senin (9/6/2025) sekitar pukul 18.00 Wita. Kapal diketahui bernama KM Alif Berkah, mogok di perairan dangkal diduga menabrak dasar laut berpasir saat air laut surut.Diketahui, KM Alif Berkah merupakan kapal berbahan kayu dengan ukuran volume kapal 91 GT (Gross Tonnage). Kapal jenis ini, mampu memuat sekitar 100-150 orang penumpang.Namun, saat kejadian ternyata ada sekitar 352 orang penumpang di dalamnya termasuk 6 orang ABK dan awak kapal. Selain itu, ada sekitar 40-50 unit kendaraan roda dua milik penumpang.Usai mendapat laporan kandas dan tak dapat melanjutkan perjalanan, pihak Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari turun tangan ke lokasi kecelakaan untuk mengevakuasi penumpang.Kepala KPP Kendari Amiruddin melalui Humas Wahyudi melaporkan, Basarnas Kendari menerima laporan kecelakaan sekitar pukul 18.30 Wita. Sekitar pukul 19.15 Wita kapal evakuasi Basarnas jenis RIB tiba di lokasi dan mulai mengevakuasi.Proses ini, melibatkan KN Pacitan, salah satu kapal evakuasi utama yang berada di pangkalan KPP Kendari.Saat tiba di lokasi, Basarnas Kendari menemukan ratusan penumpang dan puluhan kendaraan roda dua berada diatas kapal. Selain itu, air laut sudah masuk ke dalam lambung kapal.”Kami utamakan keselamatan penumpang, mereka semua selain ABK kami evakuasi dan bawa menuju Dermaga Basarnas,” ujar Wahyudi.Wahyudi menceritakan, RIB Basarnas tiba di LKP dan menemukan KM Alif Berkah 01 dalam keadaan kandas. Pihaknya kemudian meminta dukungan KN SAR Pacitan yang berukuran lebih besar. Hal ini agar evakuasi berjalan cepat dan tuntas karena jumlah penumpang mencapai 352 orang.”Tim mengevakuasi sejak pukul 20.15 Wita hingga pukul 22.00 Wita,” kata Wahyudi.Saat proses evakuasi, pihak KPP Kendari mengungkap, ada satu orang penumpang wanita dalam kondisi pingsan, diduga karena panik dan kelelahan. Pihak Basarnas langsung melarikan ke rumah sakit Santa Anna Kendari.Evakuasi korban kecelakaan kapal Wawonii-Kendari selesai sekitar pukul 22.30 Wita. Selain penumpang, ada enam orang ABK kapal yang bertahan di lokasi kapal kandas menunggu air pasang agar kapal bisa ditarik menuju daratan terdekat.Salah seorang penumpang KM Alif Berkah, Icha (20) menceritakan saat kapal kandas di sekitar perairan dangkal. Menurutnya, saat kejadian sudah mulai gelap dan mendekati waktu magrib.Dia dan beberapa orang penumpang lainnya merasakan kapal sedikit oleng saat awal kapal kandas dan berhenti berjalan.Selanjutnya, beberapa penumpang terlihat panik dan mulai mencari tahu kondisi di luar kapal. Namun, pihak ABK menyuruh agar penumpang tenang dan tidak banyak bergerak.”Saya tidak bisa berbuat banyak selain kirim lokasi via WhatsApp dan hubungi keluarga di daratan,” ujar Icha.Dia juga mengungkapkan, kapal rute Pelabuhan Langara-Kendari biasanya berangkat sekitar pukul 13.00 Wita dan sampai di Kota Kendari sekitar pukul 16.30 Wita. Namun, saat ia menumpang kapal, jadwal berangkat diundur hingga pukul 16.00 Wita.Salah seorang penumpang lainnya, Rita (44) mengatakan, kapal mulai bermasalah saat memasuki Perairan di Pulau Wisata Bokori. Kata dia, banyak penumpang terlihat panik. Saat itu, ada beberapa ABK kapal yang turun mengecek kondisi di sekitar lambung kapal.”Kapal mulai miring, kemudian air masuk melalui pintu belakang kapal, itu yang bikin penumpang panik,” kata Rita.Dia mengatakan, setelah kapal kandas dan berhenti di tengah laut, tim evakuasi Basarnas datang ke lokasi sekitar hampir sejam. Selanjutnya, ia dan ratusan penumpang naik ke kapal evakuasi.”Tapi motor milik saya dan puluhan motor lainnya, masih tertinggal di dalam kapal, sudah minum air,” ujarnya pasrah.Terkait insiden kapal kandas akibat over kapasitas, anggota Komisi II DPRD Konawe Kepulauan Laskar Bili menyoroti sikap KSOP Pelabuhan Langara Wawonii. Dia mengatakan, kejadian ini harusnya sudah dalam pantauan pihak Syahbandar sejak kapal berada di pelabuhan dan mulai mengangkut penumpang.”Pihak syahbandar harusnya yang paling tahu kondisi kelayakan kapal, jumlah penumpang dan layak atau tidak kapal diberangkatkan,” ujar Laskar Bili.Dia mengatakan, kalau Syahbandar sudah tahu sejak awal dan membiarkan kapal tetap berangkat, berarti Syahbandar berani bermain dengan nyawa banyak orang yang tidak tahu apa-apa soal keselamatan pelayaran.”Terkait hal ini kami akan panggil Syahbandar dan bertemu dengan mereka, koordinasi dengan pimpinan komisi II selanjutnya akan jelas kapan agenda RDP,” ujar Laskar Bili.Dia menyesalkan insiden kapal kandas yang memuat ratusan penumpang asal Wawonii. Harapannya, semua pihak terkait membangun koordinasi lebih baik sehingga kejadian ini tidak berulang.Dia juga menyebut, saat ini kapal feri rute Wawonii-Kendari mengalami perbaikan. Sehingga Sudah beberapa hari kapal tersebut tidak jalan. Kondisi ini menyebabkan sejumlah kapal angkutan berbahan kayu, mulai beroperasi mengangkut penumpang.”Harusnya pihak ASDP, bisa menyediakan kapal pengganti untuk penumpang sehingga kondisi seperti ini bisa dihindari,” katanya.Laskar Bili berharap, koordinasi ASDP dan pemerintah daerah bisa lebih baik lagi. Sehingga, layanan angkutan di Kabupaten Konawe Kepulauan bisa ikut menjamin keselamatan masyarakat.
Muatan Over Kapasitas, Kapal Penumpang Rute Pulau Wawonii-Kendari Kandas

Tag:Breaking News