Cilacap – Masyarakat Cilacap sejak lama mengenal daun dadap (Erythrina variegata) sebagai tanaman yang dipercaya memiliki kemampuan menangkal petir. Keyakinan turun-temurun ini masih bertahan di beberapa wilayah pedesaan, terutama di kalangan petani dan pekerja sawah.Melalui wawancara dengan sesepuh Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Cilacap yang bernama Mad Karim dan Tunjiyah, tradisi penggunaan daun dadap sebagai pelindung dari petir telah dipraktikkan secara turun-temurun.”Kami di Desa Bojong sudah turun-temurun menggunakan daun dadap untuk melindungi diri dari petir,” kata Mad Karim (17/6/2025).Ketika petani sedang bekerja di sawah dan cuaca tiba-tiba berubah mendung disertai kilat, mereka akan segera memetik daun dadap yang biasanya tumbuh subur di sepanjang tanggul sawah.”Bila petani sedang di sawah lalu mendung gelap disertai kilat, kami segera memetik daun dadap yang banyak tumbuh di tanggul sawah,” kata Tunjiyah (17/6/2025).Setelah memetik daun tersebut, para petani akan segera menepi ke pinggir area persawahan. Dengan membawa daun dadap di atas kepala, mereka kemudian bergegas pulang menuju rumah.Terutama ketika hujan turun sangat deras disertai sambaran petir yang terus-menerus, semua aktivitas di sawah akan langsung berhenti. Seluruh pekerja meninggalkan area persawahan sambil tetap memegang daun dadap sebagai perlindungan.”Apabila hujan lebat datang disertai petir yang sambar-menyambar, semua pekerja sawah harus segera berhenti bekerja, Kami langsung meninggalkan sawah sambil tetap memegang daun dadap di atas kepala sebagai pelindung,” tambah Mad Karim. Daun dadap menempati posisi khusus dalam sistem kepercayaan masyarakat Cilacap. Tanaman ini tidak hanya dipercaya mampu menangkal petir saat dibawa di atas kepala, tetapi juga sering digunakan sebagai komponen dalam berbagai ritual perlindungan lainnya.Keyakinan ini berakar pada anggapan bahwa daun dadap mengandung energi positif yang dapat menetralisir energi negatif, termasuk daya listrik yang dibawa petir. Dalam konteks yang lebih luas, daun dadap juga memainkan peran dalam berbagai ritual adat masyarakat Jawa.Tanaman dadap mudah dikenali dari ciri khasnya, yakni daun majemuk berwarna hijau terang dan bunga berwarna merah menyala. Dalam tradisi masyarakat, tanaman ini kerap dimanfaatkan sebagai salah satu komponen penting berbagai upacara adat.Daun dadap memegang peran penting dalam berbagai ritual adat masyarakat. Tanaman ini digunakan mulai dari upacara bersih desa, pemanggilan hujan, hingga pengobatan tradisional.Meskipun di era modern tradisi membawa daun dadap saat hujan semakin jarang ditemui, terutama di wilayah perkotaan, praktik ini masih dapat dijumpai di beberapa daerah pedesaan. Kelestarian tradisi ini merupakan ketahanan masyarakat Cilacap dalam menghadapi hujan disertai petir.Penulis: Ade Yofi Faidzun
Mitos Tradisi: Daun Dadap sebagai Pelindung dari Sambaran Petir di Cilacap

Tag:Breaking News