Home / TEKNO / Misteri di Balik Smartphone “Made in USA” Milik Trump

Misteri di Balik Smartphone “Made in USA” Milik Trump

Trump Organization, perusahaan konglomerasi milik Presiden Amerika Serikat Donald Trump, melebarkan bisnisnya memproduksi ponsel lewat merek Trump Mobile.

Perusahaan yang dipimpin oleh Donald Trump Jr. dan Eric Trump (anak pertama dan ketiga Trump) baru-baru ini mengumumkan smartphone bernama T1 Phone. 

HP Trump T1 Phone yang dibanderol 499 dollar AS (sekitar Rp 8,1 juta) ini digadang-gadang sebagai ponsel “made in USA” alias diproduksi secara lokal di Negeri Paman Sam.

Namun, klaim ini langsung menuai keraguan luas, terutama di kalangan pengamat dan pakar teknologi. Sejumlah analis menyebut bahwa T1 lebih tampak seperti ponsel asal China yang hanya dibungkus ulang dan dipoles dengan branding patriotik.

Baca juga: Trump Bikin Smartphone Emas, Namanya T1 Phone

Di laman Trump Mobile, T1 Phone disebut membiliki spesifikasi seperti layar AMOLED 6,78 inci, refresh rate 120 Hz, kamera utama 50 MP, kamera selfie 16 MP hingga baterai 5.000 mAh.

Ponsel ini menjalankan sistem operasi Android 15, serta dibekali pimindai sidik jari di bawah layar, AI face unlock, bahkan audio jack 3.5mm. Fitur-fitur ini dikemas dalam bodi ponsel dengan penampang logam berkelir emas.

Berdasarkan gambar yang dibagikan di laman Trump Mobile, layar ponsel ini menampilkan wallpaper bernuansa kuning emas, disertai teks “Make America Great Again” sebagaimana slogan kampanye Trump.

Dalam pernyataan kepada The Wall Street Journal, juru bicara Trump Organization menyatakan bahwa proses manufaktur ponsel T1 Phone akan dilakukan di Alabama, California, dan Florida. Namun, banyak pihak menilai klaim ini sangat meragukan.

Untuk benar-benar menyandang label “Made in America”, sebuah ponsel harus diproduksi dari komponen yang dibuat dan dirakit di Amerika Serikat.

Fakta di lapangan diyakini jauh dari itu. Ini mengingat komponen seperti layar AMOLED, sensor kamera, modul Face Unlock, hingga chip utama sebagian besar berasal dari China, Korea Selatan, atau Taiwan.

“Kalau benar-benar dirakit dan diproduksi di AS, itu hampir mustahil,” kata Francisco Jeronimo, Wakil Presiden dari firma riset pasar IDC.

“Infrastruktur produksi ponsel di AS belum ada, apalagi untuk skala dan harga seperti ini (hanya Rp 8 jutaan),” kata Jeronimo.

Sebagai perbandingan, perusahaan Purism yang membuat Librem 5 USA pada 2020, membanderol ponsel buatannya dengan harga 2.000 dollar AS atau sekitar Rp 32 jutaan. Ponsel ini sebagian besar komponennya berasal dari AS dan dirakit di dalam negeri.

Dengah harga tersebut, ponsel ini hadir tanpa fitur modern seperti layar OLED atau koneksi 5G.

Dengan kata lain, membuat ponsel “made in USA” dengan layar AMOLED, sensor sidik jari dalam layar, dan kamera AI hanya dengan harga 499 dollar AS adalah hal yang nyaris mustahil.

Baca juga: TikTok Harusnya Diblokir Besok, Trump Beri Perpanjangan Ketiga

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *