Home / Tech News / Microsoft Akhirnya Perbaiki Bug Dual-Boot Linux di Windows 11

Microsoft Akhirnya Perbaiki Bug Dual-Boot Linux di Windows 11

Jakarta – Update bulanan Patch Tuesday dari Microsoft seharusnya berfungsi untuk memperbaiki bug dan menutup celah keamanan. Namun, terkadang update itu justru menimbulkan masalah baru.Hal itu pernah terjadi bulan Agustus tahun lalu, dan baru sekarang Microsoft berhasil mengatasinya. Dalam pembaruan Windows 11 edisi Mei 2025, Microsoft akhirnya menyelesaikan bug yang telah berlangsung selama sembilan bulan.Bug tersebut menyebabkan sejumlah pengguna kesulitan melakukan dual-boot antara Linux dengan Windows. Masalah ini berawal dari sebuah pembaruan yang dirilis Microsoft tahun lalu, yang memperkenalkan fitur bernama Secure Boot Advanced Targeting (SBAT).Fitur ini dirancang untuk mencegah bootloader yang tidak aman atau usang agar tidak dijalankan. Namun, alih-alih berfungsi seperti yang diharapkan, SBAT justru menimbulkan masalah.Alasannya, seperti dikutip Phone Arena, Senin (19/5/2025), update ini mengganggu pengguna perangkat dengan konfigurasi dual-boot. Microsoft menjelaskan bahwa akar permasalahannya terletak pada ketidakmampuan sistem untuk secara akurat mengenali beberapa konfigurasi dual-boot tertentu, sehingga pembatasan SBAT diterapkan, meski seharusnya tidak.Akibat bug tersebut, banyak pengguna mengalami masalah. Sebab, partisi Linux mereka tidak bisa melakukan booting.Namun, kabar baiknya adalah pembaruan terbaru Windows 11 versi 24H2 telah menyelesaikan masalah ini. Artinya, kini pengguna bisa menjalankan Linux dan Windows 11 secara dual-boot tanpa mengalami gangguan aneh.Ini menjadi kabar menggembirakan bagi mereka yang menginginkan konfigurasi PC lebih fleksibel.Di sisi lain, sebelumnya, Microsoft telah memastikan resmi mematikan layanan Skype pada 5 Mei 2025. Keputusan ini menandai akhir dari era salah satu platform komunikasi digital yang ikonik.Langkah Microsoft ini bukannya tanpa alasan, karena perusahaan saat ini telah menyediakan Microsoft Teams. Layanan ini pun hadir secara gratis untuk para pengguna Skype.Dengan keputusan ini, seperti dikutip dari NDTV, Senin (5/5/2025), pengguna yang masih aktif di Skype pun dianjurkan untuk bermigrasi ke Teams. Microsoft pun memastikan proses transisi tidak akan rumit.Pengguna yang ingin beralih ke Teams disebutkan masih bisa memakai kredensial Skype yang sama. Selain itu, percakapan dan daftar kontak yang tersimpan masih akan bisa diakses, sehingga pengguna tidak perlu khawatir kehilangan informasi penting.Yang perlu diingat pula, meski layanan utama Skype dihentikan, ada beberapa fitur yang masih akan tetap aktif dalam waktu terbatas, seperti Skype Number dan Skype Credit. Pengguna disebut masih bisa memakainya hingga masa pemakaian berakhir.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *