JAKARTA, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyebut, calon guru di Sekolah Rakyat akan terlebih dahulu menjalani pelatihan peningkatan kompetensi sebelum melaksanakan tugas pembelajaran.
“Pasti ada itu (pelatihan kepada tenaga pendidik Sekolah Rakyat),” kata Mensos yang karib disapa Gus Ipul, dikutip dari Antaranews, Senin (19/5/2025).
Menurut Mensos, pelatihan ini bertujuan agar kinerja para guru dalam memberikan materi pelajaran kepada para siswa siswi yang menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat terlaksana optimal.
Namun, Gus Ipul mengatakan, untuk saat ini pemerintah sedang fokus mematangkan mekanisme perekrutan terhadap para guru yang akan ditugaskan di Sekolah Rakyat.
“Pertama aparatur sipil negara (ASN) yang direkrut, sekarang sedang proses rekrutmen yang dilakukan oleh (Kementerian) Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Menengah),” ujarnya.
Baca juga: 10.235 Guru Tersedia untuk Mengajar di Sekolah Rakyat, tapi Distribusinya Tak Merata
“Kalau ASN (PNS) tidak ada, juga diupayakan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Jadi, ini kami matangkan terus,” kata Gus Ipul lagi.
Lebih lanjut, Mensos menyebut, perekrutan tenaga pendidik, baik itu guru maupun kepala sekolah untuk Sekolah Rakyat ini tidak bisa dilakukan sembarangan.
Para calon guru dan kepala sekolah harus memenuhi sejumlah kualifikasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Calon guru ada kualifikasi, misalnya soal (kemampuan) bahasa Inggris dan lain-lain, karena pasti dilakukan tes wawancara lagi, kapasitasnya disesuaikan dengan rancangan proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat,” ujar Gus Ipul.
Baca juga: Mensos Sebut Kebutuhan Guru Sekolah Rakyat Bisa Mencapai 2.000 Orang
Terkait jumlah guru, Mensos mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penghitungan untuk mengetahui jumlah pasti kebutuhan tenaga pendidik dengan menyesuaikan pada ketersediaan fasilitas bangunan yang sudah dalam proses renovasi.
Saat ini, terdapat 53 titik Sekolah Rakyat se-Indonesia yang sedang dalam proses renovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
“Kalau misal mengajukan 53 titik sekolah, itu asumsi dulu dibutuhkan sekitar 1.000 guru ditambah kepala sekolah dan tenaga kependidikan yang lain itu bisa sampai 1.600 orang,” kata Gus Ipul.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Agus Zainal Arifin mengungkapkan, sebanyak 10.235 guru telah tersedia untuk mengajar di Sekolah Rakyat. Namun, distribusi guru-guru tersebut dinilai belum merata di seluruh daerah.
“Hasil pemetaan Dikdasmen terkait kebutuhan guru yaitu ketersediaan ASN dan ketersediaan lulusan PPG saat ini mencapai 10.235. Karena itu dari jumlah yang 89 ASN ini, jumlah PPG 10.146 ini total jumlahnya 10.235,” ujar Agus dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Gedung DPR, Senin (19/5/2025).
Baca juga: Mensos: 153 Calon Kepala Sekolah Lolos Seleksi Awal Sekolah Rakyat
Menurut dia, Kemendikdasmen telah memetakan kebutuhan tenaga pengajar untuk Sekolah Rakyat. Untuk kepala sekolah, dari kebutuhan 63 orang, saat ini telah ada sekitar 159 calon kepala sekolah yang tengah diseleksi.
“Saat ini kepala sekolah yang dibutuhkan berdasarkan titik lokasi yang kita tentukan itu ada 63 kepala sekolah. Oleh karena itu kita akan merekrut kemudian melakukan tes seleksi dan saat ini sudah ada tiga kali lipat dari 63, ya sekitar 159 calon kepala sekolah yang sedang diseleksi oleh Kemendikdasmen,” kata Agus.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa kebutuhan guru pengajar mencapai 941 orang untuk Sekolah Rakyat.
“Kemudian guru kebutuhannya 941 seorang guru, ketersediaannya tertulis masih nol. Namun demikian, rapat hari Kamis kemarin Bu Dirjen sudah menyampaikan ada sekian ribu yang sudah siap,” ujarnya.
Sementara untuk guru agama, pemerintah mencatat kebutuhan sebanyak 126 orang. Kementerian Agama pun telah menyiapkan 318 guru agama untuk ditempatkan di Sekolah Rakyat.
Baca juga: Mensos Upayakan Beasiswa untuk Kuliah bagi Lulusan Sekolah Rakyat