Home / Nasional / Menlu Sugiono Sesalkan Sikap G7 Dukung Israel: Bisa Perbesar Konflik Regional

Menlu Sugiono Sesalkan Sikap G7 Dukung Israel: Bisa Perbesar Konflik Regional

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyayangkan sikap anggota negara G7 yang menyampaikan dukungan kepada Israel dalam konflik bersenjata dengan Iran. Sugiono berpendapat sikap G7 justru memperkeruh keadaan dan memperbesar risiko konflik regional.“Pemerintah Indonesia sama sekali tidak mengharapkan situasi ini. Serangan yang dilakukan ini juga justru akan memperburuk situasi,” kata Sugino dalam keterangan pers di St. Petersburg, Rusia, sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis (19/6).Politisi Partai Gerindra itu menilai situasi perang sangat sulit dikendalikan begitu sudah dimulai. Ia juga turut menyampaikan kekhawatiran eskalasi dan konflik bisa terus meluas dan tidak mudah dihentikan.Di sisi lain, Sugiono menyampaikan sikap Pemerintah Indonesia yang konsisten menyerukan deeskalasi konflik agar tidak meluas dan tidak memakan lebih banyak korban nantinya. “Indonesia selalu dalam posisi siap memberikan kontribusi apapun dalam rangka terciptanya kedamaian dunia,” ujarnya.Kelompok G7 telah menyelesaikan pertemuan mereka di Kananaskis, Alberta, Kanada pada Selasa, 17 Juni. Mereka menyatakan dukungannya kepada Israel dan menyebut Iran sebagai sumber ketidakstabilan di Timur Tengah.”Kami menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri. Kami menegaskan kembali dukungan kami untuk keamanan Israel,” kata para pemimpin G7 dalam pernyataan tersebut seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/6).“Iran adalah sumber utama ketidakstabilan dan teror regional,” bunyi selanjutnya pernyataan G7.Hadir dalam pertemuan tersebut yakni Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Jepang Shigeri Ishiba, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.Selain itu, turut hadir dalam pertemuan tersebut Perdana Menteri Kanada Mark Carney, Kanselir Jerman Friedrich Merz, Presiden Komisi Eropa Ursula von del Leyen, dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *