Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Kedaulatan Industri serta Digital Prancis Eric Lombard, pada Rabu (28/5) di Gedung A.A. Maramis, Jakarta.Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis yang menjadi perhatian bersama, termasuk penguatan kerja sama perdagangan dan investasi bilateral.Nilai total perdagangan Indonesia dan Prancis sepanjang tahun 2024 tercatat sebesar USD2,4 miliar dengan tren pertumbuhan dalam 5 tahun terakhir tetap menunjukkan arah positif.Namun demikian, neraca perdagangan Indonesia terhadap Prancis masih menunjukkan defisit yang signifikan mencapai USD 532 juta pada tahun 2024.Menko Airlangga menyampaikan berbagai potensi kerja sama strategis, termasuk proyek energi panas bumi (geothermal project) yang menjadi salah satu fokus pengembangan energi bersih dan berkelanjutan.“Pemerintah Indonesia telah membentuk DANANTARA sebagai lembaga dana investasi Indonesia yang juga akan berperan penting dalam membangun hilirisasi dan ekosistem kendaraan listrik (EV) secara menyeluruh,” kata Menko Airlangga, Kamis (29/5/2025).Sebagaimana diketahui, Prancis merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam bidang investasi, dengan nilai realisasi investasi pada tahun 2023 mencapai USD302,8 juta.Investasi ini tersebar di berbagai sektor prioritas nasional, antara lain konstruksi, industri mesin dan elektronik, pariwisata, properti, serta industri makanan.Perusahaan-perusahaan Prancis yang beroperasi di Indonesia seperti Eramet, Danone, L’Oréal, dan Michelin memainkan peran penting dalam mendorong pembangunan di Indonesia. Lebih lanjut, kedua Menteri kemudian mendiskusikan perkembangan Perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) yang ditargetkan rampung tahun ini.“Kami mengharapkan dukungan penuh dari Prancis terhadap percepatan penyelesaian Perundingan IEU CEPA serta proses aksesi Indonesia ke OECD,” ujar Menko Airlangga.Menanggapi hal tersebut, Menteri Lombard menyampaikan bahwa ia akan melaporkan permintaan dukungan tersebut kepada Presiden Emmanuel Macron, guna mendorong keterlibatan aktif Prancis dalam mendukung Indonesia pada kedua isu tersebut.Diharapkan Perundingan IEU CEPA dapat mencapai konklusi dan diumumkan pada tahun ini. Sebagai ekonomi terbesar kedua di Uni Eropa setelah Jerman, Prancis memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses perundingan.Keberhasilan penyelesaian Perundingan IEU CEPA akan membuka akses pasar yang lebih luas, memperkuat arus perdagangan dan investasi, serta mendorong peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara anggota Uni Eropa, khususnya Prancis sebagai salah satu mitra utama. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan capaian signifikan dalam kerja sama bisnis antara Indonesia dan Prancis, dengan ditandatanganinya 27 Nota Kesepahaman (MoU) dalam pertemuan bilateral yang berlangsung hari ini, di Jakarta, Rabu (28/5/2025).Menko Airlangga juga menambahkan bahwa hingga saat ini, 11 MoU lainnya telah disaksikan dalam berbagai sesi.”Saya juga ingin melaporkan bahwa Nota Kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani sejak pagi ini berjumlah total 27 MoU. Sebanyak 16 di antaranya telah ditandatangani dan disaksikan oleh Presiden Macron dan Presiden Prabowo. Dan barusan kita menyaksikan MoU ke-11,” kata Airlangga dalam kegiatan Indonesia-France Business Forum 2025, di Gedung AA. Maramis, Jakarta.Nilai keseluruhan dari MoU yang ditandatangani tersebut diperkirakan mencapai USD11 miliar. Menurut Airlangga, angka ini mencerminkan keseriusan kedua negara dalam mendorong kerja sama yang bukan hanya bersifat antarpemerintah, melainkan juga antara pelaku usaha dan masyarakat.
Menko Airlangga Bertemu Menteri Ekonomi Prancis, Bahas Danantara hingga IEU CEPA

Tag:Breaking News