Home / REGIONAL / Menghilang Usai Aniaya Warga, Pria di Bone Tewas Mengapung di Sungai

Menghilang Usai Aniaya Warga, Pria di Bone Tewas Mengapung di Sungai

 

BONE,  Bahri (37), warga Dusun 2, Desa Pallae, Kecamatan Cenrana, Bone, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas mengapung di Sungai Cenrana, Minggu (8/6/2025) pagi.

Sebelumnya, korban dilaporkan menghilang usai menganiaya warga setempat.

Baca juga: 6 Polisi Makassar Aniaya, Peras, dan Lecehkan Warga, Pengamat: Mengerikan

Meski pihak keluarga menolak otopsi. Namun pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab pasti tewasnya korban. Senin, (9/6/2025).

“Jasad korban ditemukan seorang mahasiswa yang hendak ke tambak untuk memancing kemudian melapor ke aparat desa setempat” kata Iptu Rayendra Muhtar, Kasi Humas Polres Bone yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Senin, (9/6/2025).

Tim Inafis Polres Bone yang tiba di lokasi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

Usai menggelar olah TKP, jasad korban kemudian dievakuasi ke rumah duka, Dusun 2, Desa Pallae, Kecamatan Cenrana untuk disemayamkan lantaran pihak keluarga menolak otopsi.

“Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan meminta agar jasad korban dibawa ke rumah duka” kata Iptu Rayendra.

Informasi yang dihimpun bahwa korban memiliki riwayat kelainan jiwa dan satu hari sebelumnya menghilang usai melakukan penganiyaan berat menggunakan senjata tajam.

“Korban mengidap kelainan jiwa dan korban juga diduga terlibat penganiyaan berat menggunakan senjata tajam pada hari Jumat dan setelah itu menghilang” kata Iptu Rayendra Muhtar.

Baca juga: Pria di OKU Aniaya Pasutri Dengan Sajam Usai Makan Bareng, Satu Tewas

Dari hasil penyelidikan sementara. Korban diduga nekat melompat ke sungai usai melakukan penganiyaan terhadap warga dan kemudian menghilang terbawa arus sungai. Polisi sendiri masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab kematian korban.

“Korban diduga sengaja melompat ke sungai kemudian tenggelam, kami juga masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban meskipun pihak keluarga menolak otopsi” kata Iptu Rayendra Muhtar.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *