Banjarmasin – Amparan tatak merupakan kue tradisional khas Banjar dari Kalimantan Selatan. Kue ini biasanya dinikmati sebagai camilan.Kue berbahan dasar tepung beras, santan, dan potongan pisang atau nangka ini memegang peran dalam berbagai upacara adat, syukuran, dan penyambutan tamu. Keberadaannya sering dikaitkan dengan nilai-nilai spiritual dan kepercayaan turun-temurun masyarakat Banjar.Mengutip dari berbagai sumber, amparan tatak merupakan salah satu dari 41 jenis wadai banjar yang kerap disajikan dalam momen-momen khusus. Penyajiannya sering sebagai bagian dari ritual budaya.Kue ini sering muncul dalam upacara adat seperti pernikahan, tujuh bulanan kehamilan, dan mandi-mandi (ritual pemandian bayi). Angka 41 dalam tradisi wadai Banjar dianggap sakral yang mencerminkan kelengkapan dan kesempurnaan dalam penyajian.Dalam upacara pernikahan adat Banjar, amparan tatak menjadi salah satu hidangan wajib. Kue ini melambangkan harapan akan kehidupan rumah tangga yang harmonis dan berkecukupan.Penyajiannya bersama wadai lainnya, seperti bingka dan wajik, dimaknai sebagai bentuk syukur atas berkah yang diterima keluarga. Menurut kepercayaan setempat, kue ini harus diolah oleh orang yang sedang tidak dalam keadaan haid atau berpuasa.Hal ini dikarenakan dianggap dapat memengaruhi kesakralan ritual. Selain pernikahan, amparan tatak juga hadir dalam acara syukuran seperti panen atau pembangunan rumah. Masyarakat Banjar percaya bahwa kue ini membawa keberkahan dan melindungi dari malapetaka. Warna putih pada kue melambangkan kesucian dan kebaikan.Sementara itu, potongan pisang atau nangka di dalamnya dianggap sebagai simbol kemakmuran. Penyajiannya sering dibarengi dengan doa-doa yang dipimpin oleh tetua adat.Dalam penyambutan tamu penting, amparan tatak menjadi hidangan yang wajib ada. Kue ini merupakan cerminan dari keramahan dan penghormatan masyarakat Banjar kepada tamu.Tradisi ini masih bertahan di daerah-daerah seperti Banjarmasin dan Hulu Sungai Tengah, tempat asal kue ini. Keunikan amparan tatak juga terlihat dari cara penyajiannya.Kue yang sudah matang dipotong-potong setelah dihidangkan di atas nampan besar. Hal ini sesuai dengan arti namanya, amparan yang berarti dihamparkan, dan tatak berarti dipotong.Penulis: Ade Yofi Faidzun
Mengenal Amparan Tatak untuk Ritual dan Perayaan dalam Budaya Banjar

Tag:Breaking News