JAKARTA, Kawasan Pasar Baru di Sawah Besar, Jakarta Pusat kini bak kota mati. Tak banyak aktivitas orang-orang yang berlalu lalang.
Kawasan yang dikenal sebagai pusat perdagangan tertua di Jakarta ini kini tampak meredup, jauh dari hiruk-pikuk aktivitas niaga seperti masa kejayaannya dulu.
Dari arah Jalan Pos, tampak sebuah gapura tua bertuliskan “Batavia Passer Baroe 1820” sebagai penanda kawasan ini.
Baca juga: Potret Pasar Baru Kini, Pusat Perdagangan Multikultural yang Kian Sepi Pengunjung
Gapura itu berdiri membisu seakan menyambut siapa pun yang datang meski tak banyak orang yang melintas.
Jalanan yang sepi hanya dilewati oleh segelintir pengendara bermotor dan pejalan kaki.
Setelah melewati gerbang, terlihat deretan ruko dengan berbagai jenis usaha, mulai dari toko pakaian, perlengkapan ibadah, hingga makanan.
Beberapa ruko di sana mulai sepi, bahkan tutup. Di sejumlah ruko terlihat spanduk bertuliskan “Disewakan” dan “Dijual”.
Kondisi beberapa ruko juga tampak lusuh dengan pintu berkarat, cat dinding memudar, atap triplek mengelupas, dan jendela tertutup debu tebal.
Di sisi kiri, bangunan modern H. Residence Pasar Baru Square berdiri mencolok di antara bangunan tua, menciptakan tampilan kontras antara masa kini dan masa lalu.
Jalanan berlapis paving block tampak mulai rusak. Beberapa bagian bergeser dan berlubang, menambah kesan terbengkalai.
Meski demikian, Pasar Baru tetap menyimpan nilai sejarah dengan bangunan bergaya arsitektur Tionghoa dan Eropa yang masih berdiri meski mulai kusam.
Baca juga: Pasar Baru Riwayatmu Kini…
Bahkan, sebuah departement store yang menjual pakaian dan celana di sana hanya buka setahun sekali, pada saat bulan Ramadhan.
Sementara departement store lainnya sudah tutup selama hampir lima tahun terakhir setelah pandemi Covid-19.
“Dulu ramai, sekarang sepi sekali. Banyak yang tidak tahan karena pengunjungnya berkurang drastis,” ujar petugas keamanan Pasar Baru, Sandra, saat ditemui , Rabu (4/6/2025).
Pedagang uang kuno bernama Baharu (59) yang aktif berjualan sejak 1985 menuturkan, departement store tersebut sebelumnya ramai didatangi pembeli.