Home / Bursa / Manuver Bluebird (BIRD) di Tengah Gempuran Taksi Vietnam

Manuver Bluebird (BIRD) di Tengah Gempuran Taksi Vietnam

PT Bluebird Tbk (BIRD) membeberkan sejumlah aksi yang telah dan akan dilakukan perusahaan sepanjang 2025 demi memperkuat posisinya di industri. Persaingan layanan taksi semakin ketat, terutama dengan masuknya taksi asal Vietnam, Xanh SM.Direktur Utama Bluebird Adrianto Djokosoeton menyampaikan, pihaknya masih mencatatkan kinerja positif hingga kuartal I 2025 meski persaingan di industri makin ketat. Menurut dia, Blue bird sudah terbiasa beroperasi dalam lanskap industri yang kompetitif.“Karena masing-masing pasti punya kelebihan dan kami akan mengevaluasikan supaya memastikan kinerja Blue Bird lebih baik daripada tahun lalu,” kata Andre kepada wartawan saat konferensi pers di Kantor Blue Bird, Kamis (19/6).Bluebird membukukan pendapatan bersih  pada tahun lalu sebesar Rp 5 triliun atau naik 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih tercatat sebesar lebih dari Rp 593 miliar atau naik 28% dari tahun 2023, sementara EBITDA naik menjadi lebih dari Rp 1,2 triliun atau meningkat 9% secara tahunan.  Kenaikan kinerja ini juga didukung oleh langkah ekspansi dan optimalisasi operasional yang konsisten dijalankan perusahaan. Di akhir 2024, total armada Bluebird tercatat sekitar 24.200 tersebar di 20 kota, meningkat sekitar 1.200 unit dibandingkan tahun sebelumnya.Direktur Keuangan Bluebird Irawaty Salim menjelaskan, anggaran belanja modal atau capital expenditure (Capex) pada 2025 diperkirakan tidak jauh berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Rp 1,8 triliun. Dana itu sebagian besar bakal dialokasikan untuk peremajaan dan penambahan armada.Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih pada tahun ini tetap berada di kisaran dua digit sepanjang tahun ini.“Jadi kami juga tetap akan konsisten terhadap tahun lalu. Sebelumnya, kami menargetkan kinerja akan tumbuh double digit di samping dari semua challenge-challenge yang ada,”  kata Ira. Bluebird telah merealisasikan sekitar 30% dari total anggaran belanja modal senilai Rp 1,8 triliun hingga kuartal pertama 2025. Perseroan memproyeksikan akan menambah sekitar 1.200 unit armada baru sepanjang tahun ini. Namun, jumlah tersebut masih dapat bertambah, tergantung pada perkembangan kebutuhan dan permintaan pasar.“Tapi memang tidak menuntut kemungkinan bahwa itu juga akan mungkin akan bertambah di tahun 1.200 tahun ini,”  kata Ira.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *