Home / GLOBAL / Mantan Politikus Ukraina Pro-Rusia Ditembak Mati saat Antar Anak Sekolah

Mantan Politikus Ukraina Pro-Rusia Ditembak Mati saat Antar Anak Sekolah

MADRID, Mantan politikus Ukraina, Andriy Portnov (51), ditembak mati saat mengantar anaknya bersekolah di American School Madrid, Spanyol, Rabu (21/5/2025).

Portnov merupakan pejabat senior di era pemerintahan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych yang pro-Rusia.

Dia melarikan diri ke Rusia setelah pemerintahan Yanukovych digulingkan oleh aksi protes yang berujung pada revolusi pada 2014, sebagaimana dilansir Newsweek.

Baca juga: Perang Moskwa-Kyiv Terkini: Rusia Jatuhkan 159 Drone, 6 Prajurit Ukraina Tewas Diserang Rudal

Layanan darurat Madrid mengonfirmasi kematiannya dengan luka tembak di Pozuelo de Alarcon, salah satu daerah terkaya di Madrid.

Polisi mengatakan, seorang pria dengan sepeda motor sedang menunggu kedatangan Portnov di sekolah dan kemudian menembaknya sekitar pukul 9.15 pagi waktu setempat ketika dia muncul.

Saksi mata melaporkan, Portnov ditembak beberapa kali di bagian kepala dan tubuh oleh lebih dari satu pria bersenjata saat dia masuk ke dalam kendaraan setelah mengantar anak-anaknya, kata polisi.

Polisi meyakini, ada tiga penyerang yang terlibat. Para penyerang kemudian melarikan diri ke daerah hutan, kata polisi. Sejauh ini belum ada penangkapan.

Baca juga: Putin Kunjungi Wilayah Rusia yang Sempat Dikuasai Ukraina, Begini Kegiatannya

Portnov dianggap sebagai tokoh pro-Rusia yang berusaha mengganggu dan melemahkan upaya untuk mempererat hubungan Kyiv dengan Barat. 

Ia terlibat dalam penyusunan undang-undang yang bertujuan untuk menganiaya para peserta revolusi 2014 di Ukraina.

Setelah melarikan diri dari Ukraina pada 2014, Portnov dilaporkan tinggal di Rusia pada 2015 sebelum pindah ke Austria. Tidak jelas kapan ia pindah ke Spanyol.

Baca juga: Hasil 2 Jam Trump Telepon Putin, Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Belum Terwujud

Pada 2018, Dinas Keamanan Ukraina membuka penyelidikan terhadapnya atas dugaan pengkhianatan negara, dengan tuduhan keterlibatannya dalam aneksasi ilegal Rusia atas Semenanjung Crimea. Kasus pidana tersebut ditutup tanpa tuntutan pada 2019.

Pada 2021, Kementerian Keuangan AS memberikan sanksi kepada Portnov dan dana amalnya atas dugaan korupsi yang dilakukannya.

Kementerian Keuangan AS mengatakan dalam rilisnya bahwa Portnov menjalin relasi yang luas dengan aparat peradilan dan penegakan hukum Ukraina melalui penyuapan.

Portnov menanggapi sanksi tersebut dalam sebuah unggahan di Telegram, dengan mengatakan bahwa dana amalnya tidak melakukan satu pun pembayaran selain bantuan ke rumah sakit Ukraina selama awal pandemi.

Baca juga: Finlandia Berencana Pasok Amunisi ke Ukraina tapi Pakai Aset Rusia

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *