Siang itu terasa sejuk. Angin sepoi-sepoi bergerak di sekitar tanaman, seperti sedang bercengkrama dengan sesama. Di halaman rumah berukuran 2×8 meter itu ada banyak tanaman hias. Mulai dari anggrek, Wijaya Kusuma, mawar, aglaonema, anthurium, monstera dan berbagai jenis tanaman hias lainnya. Seorang perempuan muda sekaligus pengusaha tanaman hias sedang mengambil foto tanaman dengan menggunakan gawai di tangan. Setelah beberapa epretan, dia berhenti. Mengecek hasil foto, lalu menaruh kembali tanaman ke rak. Hasil foto dipilih, lalu diupload di media sosial. Perempuan muda itu adalah Nova Anggraeni (29). Pemilik usaha tanaman hias yang berlokasi di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Dia biasa berjualan langsung dan melalui sosial media salah satunya @anggraeni040. Ditemui di lokasi usaha, perempuan yang akrab disapa Nova itu berkenan membagikan kisah perjalanan usahanya kepada saya pada hari selasa, 10 juni lalu. “Awalnya dulu suka tanaman saja. Kuliah ambil jurusan pertanian juga. Lalu lulus mencoba kerja di nursery tanaman hias,” Ujar perempuan berjilbab itu memulai cerita. Perjalanan usaha tanaman hiasnya bermula saat dia keluar dari tempat kerja. Yakni sejak pandemi covid-19 melanda Indonesia. Dia dan suaminya harus rela berhenti kerja karena situasi. Dengan hubungan baik dari tempat kerja sebelumnya, dia mulai berjualan tanaman hias dengan sistem dropship. Yaitu dia hanya berjualan, sedangkan tanaman hias milik orang lain sekaligus pengiriman juga ikut serta dari sana. Dropship ini, sebagai salah satu alternatif memulai usaha karena biasanya tanpa modal materi. Hanya tekad dan semangat jualan saja. Apalagi di zaman seperti sekarang, orang yang selalu memegang gawai. Maka jualan dari rumah pun bisa dilakukan. “Nah, kan pandemi sedang digencarkan gerakan dirumah saja. Stay at home. Orang pada boring tentunya. Mau ngapain coba di rumah terus. Alternatifnya berkebun.“ Tambah perempuan yang sudah memiliki anak satu tersebut. Dari sana usahanya semakin berkembang. Permintaan akan tanaman hias perlahan juga meningkat. Dia lalu mulai memberanikan diri memanfaatkan lahan di samping rumah neneknya untuk membangun rumah lindung (greenhouse) khusus tanaman. “Jangan langsung dibayangkan rumah kaca seperti di film gitu. Ini greenhouse sangat sederhana. Pakai kayu dan bambu sebagai penyangga, penutup pakai plastik UV yang murah. “ Tambah perempuan kelahiran 1996 itu. Menurut Nova, pasar tanaman hias itu sangat luas. Dari Sabang sampai Merauke. Dari pelosok kampung sampai ibu kota. “Paling jauh pernah kirim ke Papua juga Ambon kalau Indonesia Timur. Kalau Indonesia barat, Sumatera cukup sering, Jakarta apalagi.“ Tambah perempuan lulusan sarjana pertanian tersebut. Bahkan beberapa pengusaha tanaman hias sudah sampai ke luar negeri. “Kalau saya belum berani ekspor. Masih sibuk ngurus bocil (anak kecil) ini, biar pengusaha besar saja yang ekspor,“ tambah perempuan hobi masak itu sambil tersenyum. Di tengah pandemi yang masih melanda, usahanya semakin ramai. Dia merasa lebih tertantang untuk melakukan kegiatan lain selain jualan. Maka dia memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang magister S2. “Dari awal daftar S2 sampai wisuda itu ya hasil jualan tanaman hias,” kenang perempuan lulusan magister agribisnis itu. Sekarang, saat pandemi sudah reda dia tetap melanjutkan jualan tanaman hias. Baik secara offline dan online. Dia membagikan tips untuk siapapun yang berniat memulai usaha tanaman hias: “Pertama, sukai dulu usaha itu. Kalau suka semua mudah tentunya. Banyak belajar dan berinteraksi dengan yang lebih pengalaman,“jelas perempuan asli Malang tersebut. Selanjutnya, harus riset pasar. Seperti tanaman apa yang disukai konsumen. Tips ketiga, harus menerapkan manajemen yang baik dan semangat yang gigih karena tanaman hias ini permintaan fluktuatif, sehingga harus bisa hold saat harga rendah. Juga harus kulakan (belanja) tanaman baru. “Enaknya tanaman hias, kalau gak laku bisa dirawat dulu. Dan dia gak basi kan. Malah semakin besar dan kalau ukurannya nambah tentu harga berubah. Lebih mahal. “Jelas Nova. Di tambah tanaman hias adalah makhluk hidup yang memang perlu dirawat. Maka, harus juga diimbangi dengan belajar mengetahui setiap karakter tanaman.
Manfaatkan Halaman Rumah, Perempuan Muda Ini Raup Pundi Rupiah dari Jualan Tanaman Hias

Tag:Breaking News