Home / Bursa / Mandiri Sekuritas Ramal IHSG Bisa Sentuh Level 7.600, Apa Saja Penopangnya?

Mandiri Sekuritas Ramal IHSG Bisa Sentuh Level 7.600, Apa Saja Penopangnya?

PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG akan melanjutkan penguatan hingga akhir tahun. Head of Equity Research Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer mengatakan dengan mempertimbangkan berbagai sentimen, IHSG dapat mencapai level 7.600 hingga akhir 2025 ini. “Proyeksi IHSG 7.150-7.600 sampai akhir tahun ini,” ucap Adrian Joezer dalam agenda Economic Outlook Q2 2025 dari Tim Office of Chief Economist Bank Mandiri secara virtual, Senin (19/5).Menurut Adrian, optimisme itu seiring dengan asumsi arah kebijakan dan fundamental makro yang mulai membaik. Ia mengatakan pertumbuhan laba bersih emiten di pasar modal Indonesia akan membaik pada semester kedua 2025, meskipun semester I cenderung lemah. Adapun pada penutupan perdagangan saham siang ini, Senin (19/5) IHSG terpantau naik 0,22% ke level 7.122 per lembar saham. Volume yang diperdagangkan tercatat 12,86 miliar dengan nilai transaksi Rp 7,49 triliun dan frekuensinya sebesar 816,71 ribu kali.Dalam seminggu terakhir, IHSG telah melesat 10,56% dan naik 0,18% dalam tiga bulan terakhir. Tak hanya itu, IHSG juga telah menguat 4.31% dalam seminggu terakhir. Adrian menyampaikan tren pasar saham saat ini masih menunjukkan pergerakan yang positif. Apabila dilihat dalam jangka panjang, secara year-to-date, pasar obligasi juga mencatatkan penurunan yield sekitar 16 basis poin. Ia menilai penurunan ini sejalan dengan tren global, di mana yield obligasi AS juga turun, dan nilai tukar rupiah kembali menguat dalam satu bulan terakhir. Pada awal April 2025, saat terjadi perang tarif, ia menyebut terjadi aksi jual oleh investor asing di pasar obligasi hingga ke saham. Apabila melihat beberapa bulan terakhir, ia mengaku sejak minggu ketiga dan keempat April hingga awal Mei 2025, terjadi arus balik yang cukup signifikan dan investor asing kembali masuk ke pasar obligasi dan saham. Lebih lanjut, ia menjelaskan pergerakan saham juga sangat dipengaruhi oleh ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Menurut Adrian, apabila investor optimistis perekonomian baik di AS maupun Indonesia akan pulih kondisi ini bakal mendorong peningkatan aliran dana masuk ke pasar modal Indonesia dalam enam hingga dua belas bulan ke depan. “Nah, jadi menyikapi ini dengan ekspektasi kami base case-nya bahwa pertama liquidity itu mulai akan lebih baik ya ke depannya dan sudah terlihat di satu sampai dua bulan terakhir,” ucap Adrian.Ia juga menambahkan masih ada peluang terkait pemangkasan suku bunga acuan, seiring dengan membaiknya kondisi fiskal. Ia optimistis hal ini bakal memperkuat prospek pertumbuhan bagi pasar saham ke depan. Selain itu, Adrian memperkirakan dalam enam hingga dua belas bulan mendatang, arus modal asing berpotensi meningkat seiring membaiknya sentimen pasar.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *