Jakarta “No Woman, No Cry”, lagu ini merupakan sebuah tembang reggae legendaris karya Bob Marley and the Wailers. Pertama kali direkam pada tahun 1974 untuk dirilis dalam album berjudul Natty Dread. Lagu ini kemudian makin dikenal secara luas melalui versi live yang direkam setahun kemudian di Lyceum Theatre, London, sebagai bagian dari tur “Natty Dread Tour”.Rekaman live “No Woman, No Cry” kemudian menjadi versi paling ikonik dan sering masuk ke dalam berbagai album kompilasi mendiang Bob Marley, termasuk Legend, album greatest hits yang melegenda. Pada tahun 2005, versi live lagu ini bahkan sempat diabadikan dalam Grammy Hall of Fame dan sebelumnya sudah menempati peringkat ke-37 dalam daftar 500 Lagu Terbaik Sepanjang Masa versi Rolling Stone, melirik rollingstone.com.Mengutip smoothradio.com, meskipun Bob Marley diyakini sebagai penulis utama lagu ini, kredit penulisan diberikan kepada Vincent Ford, sahabat lama Bob Marley yang menjalankan dapur umum di daerah miskin Trenchtown, Kingston, Jamaika, tempat masa kecil Marley. Royalti dari lagu ini membantu Ford terus menjalani dapur tersebut sambil melayani komunitasnya di tengah kemiskinan.Namun satu hal yang menarik, judul dan penggalan utama lagu ini, “No Woman, No Cry”, seringkali disalahartikan, terutama di luar Jamaika. Banyak orang mengira makna lagu dari kalimat tersebut memiliki arti “tidak ada wanita, tidak ada tangisan” atau “jika tak ada perempuan, maka tak ada alasan untuk menangis.”Penafsiran tersebut seolah-olah menyampaikan persepsi liar bahwa “dengan tidak adanya wanita yang menyebabkannya, maka tidak akan ada kesedihan di sekitarnya.” Padahal, makna sebenarnya dari frasa “No Woman No Cry” dalam dialek Jamaika yang digunakan Bob Marley, sangatlah berbeda dengan intrpretasi kebanyakan orang.Bahkan, makna sebenarnya jauh lebih dalam dan menggugah ketimbang pemahaman itu. Di balik melodi hangat dan lirik yang menenangkan, tersimpan kisah personal dan sosial yang menyentuh.Melansir arsip bloggerbill.com yang berjudul “No Woman No Cry” oleh William Rogers (diunggah 15 Februari 2019), dalam dialek Jamaika (Patois), kata “No” di awal frasa bukanlah negasi yang berarti “tidak ada,” melainkan lebih dekat maknanya dengan kata “Don’t” dalam bahasa Inggris secara umum.Jadi, makna “No Woman No Cry” sebenarnya memiliki arti “Janganlah, Gadis, Jangan Menangis” atau “Janganlah, Wanita, Jangan Menangis”, seperti disampaikan juga dalam buku Bob Marley: Lyrical Genius karya Kwame Senu Neville Dawes yang terbit pada 2002.Makna sebenarnya lagu ini merupakan sebuah pesan penuh harapan untuk menghibur dan menguatkan hati para wanita agar tidak larut dalam kesedihan ataupun menangis meski hidup penuh tantangan. Sehingga mereka bisa tetap tegar dan bertahan dalam menghadapi kesulitan hidup.Selain itu, lagu ini juga bisa menjadi pemberi semangat serta pesan cinta dan dukungan kepada tiap wanita yang disayangi, seperti sahabat, kekasih, istri, atau keluarga kandung, agar tetap kuat dan percaya bahwa segala sesuatu akan baik-baik saja. Lebih spesifik, lagu ini juga bukan hanya tentang perempuan, melainkan tentang perjuangan hidup dan solidaritas. Bisa dibilang, sebuah ode untuk semua orang yang sedang bertahan, agar tidak menyerah dan terus melangkah meskipun dunia terasa berat, melansir arsip yang sama di bloggerbill.com.Bagi para penggemar yang mengikuti perjalanan Bob Marley, lagu ini juga turut dikenang sebagai pengingat lembut tentang keteguhan hati dan semangat untuk terus bertahan di tengah kerasnya kehidupan.Lirik lagu ini juga banyak menceritakan kenangan indah di masa lalu, terutama saat Bob Marley dan teman-temannya tinggal di lingkungan miskin di Trenchtown, Kingston. Dalam liriknya, Bob Marley mengenang masa-masa sulit di lingkungan miskin komunitasnya itu namun penuh dengan kehangatan.Ia mengajak para pendengar untuk mengingat masa-masa sulit dengan kenangan manis, bukan dengan air mata. Lagu ini juga mengingatkan bahwa masa depan yang indah menanti, dan semua akan baik-baik saja. Sekaligus menekankan adanya harapan bahwa segala kesulitan hidup akan segera berlalu.Lebih dari dua dekade setelah lagu ini pertama kali dirilis, “No Woman, No Cry” kembali menggema lewat versi yang dibawakan oleh grup hip hop asal Amerika Serikat, Fugees. Dirilis pada November 1996 sebagai single keempat dari album The Score, versi ini diproduseri oleh Wyclef Jean dan Lauryn Hill, dua pilar utama Fugees.Mengutip berbagai sumber, Fugees memberi warna baru pada lagu ini tanpa menghilangkan esensi aslinya. Lirik “in a government yard in Trenchtown” diubah menjadi “in a project yard in Brooklyn”, menciptakan paralel antara kehidupan di Jamaika dan realitas keras di lingkungan urban Amerika Serikat.Wyclef Jean mengambil peran vokal utama dalam lagu ini, menghadirkan nuansa yang lebih kontemporer dan emosional. Sebuah remix resmi yang menampilkan Stephen Marley, putra Bob Marley, juga dirilis dalam album Bootleg Versions. Bahkan, Wyclef Jean sempat merekam ulang lagu ini dalam versi solo untuk album kompilasinya tahun 2003, Greatest Hits.Versi Fugees meraih sukses besar secara global, menempati posisi puncak di tangga lagu Selandia Baru selama dua minggu dan mencapai posisi kedua di Inggris. Meskipun tidak masuk tangga lagu Billboard Hot 100 karena aturan rilis fisik yang berlaku saat itu, lagu ini tetap mampu menembus posisi 38 di chart Billboard Hot 100 Airplay, serta masuk 40 besar di 13 negara lainnya.Dengan aransemen baru yang lebih urban namun tetap penuh penghormatan, Fugees membuktikan bahwa pesan dalam “No Woman, No Cry” bersifat universal seperti disampaikan sebelumnya, yakni tentang bertahan, tetap penuh harapan di mana pun kita berada.
Makna Lagu No Woman, No Cry dari Bob Marley yang Sering Disalahartikan: Tentang Harapan dan Menguatkan Hati para Wanita

Tag:Breaking News