BEKASI, Penggerebekan rumah di kawasan Perumahan Pondok Ungu Permai, Babelan, Kabupaten Bekasi, membongkar fakta mengejutkan.
Delapan orang yakni SP, ES, DI, IG, S, AS, UH, dan RP memproduksi skincare palsu bermerek Glow Glowing dengan omzet tembus miliaran dalam dua tahun.
Komplotan ini mencampur bahan-bahan seadanya tanpa ilmu kimia apa pun, bahkan menggunakan tepung tapioka sebagai salah satu komponen produk.
Baca juga: Pemalsu Skincare di Bekasi Pakai Tepung Tapioka untuk Bahan Baku Utama
“Ngarang-ngarang sendiri, enggak pakai ilmu,“ ujar Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa, dalam konferensi pers, Senin (26/5/2025).
Produksi skincare palsu ini terbongkar setelah pemilik asli merek Glow Glowing, Poppy Karisma Lestya Rahayu, melaporkan kasus ini ke polisi pada 21 Mei 2025.
Tim Unit Kriminal Khusus Satreskrim Polres Metro Bekasi segera menggerebek lokasi dan menemukan delapan pelaku tengah memproduksi ratusan paket skincare yang siap dikirim.
“Kalau ditaksir (keuntungan) sekitar Rp 1,2 miliar,” ujar Mustofa.
Paket skincare palsu itu dijual secara online lewat dua toko, yakni “Pusat Glowing Store” di Shopee dan “Glow Solution” di Lazada.
Baca juga: Pemalsu Skincare Asal Bekasi Pasarkan Produknya ke Seluruh Indonesia
Harganya berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000, sekitar separuh harga produk asli.
“Penjualannya bisa lebih dari 100 paket per hari,” kata Mustofa.
Dari sana, para pelaku mengantongi omzet rata-rata Rp 50 juta setiap bulan.
Hal yang paling mengkhawatirkan, bahan yang digunakan sangat tidak layak dan berisiko.
Selain tepung tapioka, para pelaku juga mencampurkan base cream putih, sabun, jeli, dan air mineral.
Semuanya barang tersebut dibeli secara daring dari toko online tanpa standar pengujian apapun.
“Jadi pelaku memakai tepung tapioka sebagai salah satu bahan bakunya,” ungkap Mustofa.
Baca juga: Produsen Skincare Palsu di Bekasi Racik Bahan Baku secara Asal