Home / MONEY / Lewat ICDX, Bank Capital Beli REC untuk Energi Ramah Lingkungan

Lewat ICDX, Bank Capital Beli REC untuk Energi Ramah Lingkungan

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) resmi menggunakan energi bersih melalui pembelian Renewable Energy Certificate (REC) sebanyak 2.098 Mega Watt hour (MWh) dari Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).

Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung transisi energi terbarukan serta penerapan prinsip keuangan berkelanjutan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 51 Tahun 2017.

“Pemanfaatan REC ini merupakan wujud komitmen kami dalam mendorong prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hijau,” kata Direktur Utama Bank Capital Kurniawan Halim dalam keterangannya, Senin (19/5/2025).

Menurut dia, penggunaan REC dari pembangkit listrik tenaga hidro ini mendukung penerapan bisnis berkelanjutan yang menyeluruh, termasuk dalam operasional listrik harian perusahaan.

Baca juga: Antam Resmi Jadi Anggota Bursa ICDX, Perkuat Perdagangan Emas Digital

Direktur Utama ICDX Fajar Wibhiyadi menyebutkan, transaksi yang dilakukan Bank Capital menunjukkan bahwa REC mulai diterima oleh pelaku usaha sebagai instrumen pemenuhan target energi terbarukan.

“Harapan kami, REC bisa menjadi solusi bagi korporasi dan emiten dalam mendukung target energi terbarukan. Kami juga menyediakan sistem perdagangan yang transparan dan akuntabel,” ujar Fajar.

Baca juga: OJK Berikan Izin Prinsip ke ICDX, Ini Dampaknya bagi Bursa

Adapun perdagangan REC di ICDX telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Dengan izin tersebut, ICDX menjadi bursa berjangka pertama di Indonesia yang memperdagangkan Kontrak Fisik REC.

Sebagai informasi, satu unit REC mewakili 1 MWh listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT), sesuai dengan standar nasional maupun internasional.

Jika dikonversikan ke nilai transaksi, pembelian 2.098 MWh REC setara dengan sekitar 2.098.000 dollar AS atau sekitar Rp 34,6 miliar, dengan asumsi kurs Rp 16.500 per dollar AS.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *