Jakarta – PT Soho Global Health Tbk (SOHO) resmi melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT AstraZeneca Indonesia. Aksi korporasi ini juga mencakup pelepasan saham yang dimiliki oleh entitas anaknya, PT Soho Industri Pharmasi (PT SIP), sehingga menandai divestasi penuh dari kolaborasi strategis antara kedua perusahaan.Dengan langkah ini, SOHO tidak lagi memiliki keterlibatan kepemilikan dalam AstraZeneca Indonesia. Divestasi saham SOHO terhadap AstraZeneca Indonesia dilakukan dengan total nilai transaksi sebesar USD 1,84 juta atau sekitar Rp 29,79 miliar (asumsi kurs Rp 16.191,25 per USD).“Penjualan seluruh saham milik Perseroan dan PT SIP pada PT AstraZeneca Indonesia, dengan total nilai keseluruhan transaksi sebesar USD 1,84 juta,” ungkap Senior Executive Vice President PT Soho Global Health Tbk, Yuliana Tjhai dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Senin (26/6/2025).Meskipun nilainya tidak tergolong besar jika dibandingkan dengan keseluruhan nilai kapitalisasi perusahaan, transaksi ini tetap memiliki relevansi strategis, khususnya dalam konteks pengelolaan portofolio investasi SOHO di sektor farmasi.SOHO memastikan bahwa langkah divestasi ini tidak memberikan dampak signifikan terhadap kelangsungan operasional, posisi hukum, maupun kesehatan keuangan perusahaan. Hasil penjualan saham akan dikategorikan sebagai pendapatan non-operasional.”Transaksi ini tidak memberikan dampak material terhadap kegiatan operasional, posisi hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha Perseroan maupun PT SIP,” tegas Yuliana.Meskipun tidak berdampak pada lini bisnis inti, hasil penjualan saham AstraZeneca Indonesia akan dicatat sebagai pendapatan non-operasional bagi PT Soho Global Health Tbk. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat neraca keuangan jangka pendek perusahaan.”Hasil transaksi ini akan dicatat sebagai pendapatan non-operasional Perseroan,” terang Yuliana. Sayangnya, perseroan tak merinci detail lebih lanjut mengenai bagaimana dana tersebut akan dialokasikan ke dalam laporan keuangan atau rencana bisnis mendatang. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada awal sesi perdagangan Senin (26/5/2025). Pergerakan IHSG mengikuti bursa saham Asia Pasifik yang beragam.Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik ke posisi 7.231,47 dari penutupan sebelumnya 7.214,16. Pada pukul 09.34 WIB, IHSG melemah terbatas 0,08% ke posisi 7.208. Indeks LQ45 menguat 0,12% ke posisi 817,12. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.249,08 dan level terendah 7.197,93. Sebanyak 290 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. 221 saham menguat dan 160 saham diam di tempat.Total frekuensi perdagangan 336.997 kali dengan volume perdagangan 4,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.164.Mayoritas sektor saham memerah. Sektor saham properti turun 0,95%, sektor saham transportasi tergelincir 0,85%, sektor saham industri susut 0,07%, sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 0,28%, sektor saham consumer siklikal turun 0,13%.Kemudian sektor saham keuangan terpangkas 0,51%, sektor saham infrastruktur merosot 0,01% dan sektor saham transportasi terpangkas 0,80%. Sementara itu, sektor saham basic menguat 2,03%, dan catat penguatan terbesar, sektor saham kesehatan mendaki 0,37%, sektor saham infrastruktur melompat ke zona hijau.
Lepas Seluruh Kepemilikan di AstraZeneca Indonesia, Soho Global Health Raup Cuan Segini

Tag:Breaking News