Banyumas – Tari lengger, kesenian tradisional asal Banyumas, menyimpan keunikan dalam peran gender. Lengger lanang, sebutan untuk penari laki-laki yang memerankan wanita, telah menjadi bagian dari sejarah kesenian ini.Mengutip dari berbagai sumber, lengger lanang muncul sebagai fenomena dalam kesenian tradisional Jawa. Kesenian ini bermula dari ritual pemujaan Dewi Sri, dewi kesuburan dalam kepercayaan Jawa kuno.Pada abad ke-16, tari lengger berkembang sebagai hiburan rakyat di wilayah Banyumas dan sekitarnya. Saat itu, penari wanita dominan dalam pementasan.Perubahan terjadi pada masa kolonial Belanda. Tahun 1920-an, muncul kelompok lengger dengan penari laki-laki yang memerankan wanita.Beberapa sumber sejarah menyebutkan, perubahan ini dipicu oleh nilai-nilai kesopanan yang melarang wanita tampil di depan umum. Penari laki-laki mulai mengenakan kostum wanita dan menari dengan gerakan gemulai.Masyarakat Banyumas awal mulanya menerima lengger lanang sebagai bentuk adaptasi kesenian. Dalam tradisi agraris, penampilan lengger lanang sering dikaitkan dengan ritual tolak bala atau memanggil hujan.Penari laki-laki dianggap memiliki kekuatan spiritual lebih besar dibanding penari wanita. Era 1950-an menjadi titik balik persepsi masyarakat terhadap lengger lanang. Pemerintah Orde Baru mengeluarkan kebijakan yang membatasi ekspresi seni dianggap tidak sesuai dengan norma. Lengger lanang sempat terpinggirkan karena dianggap melanggar kodrat gender.Tahun 1990-an, revitalisasi kesenian tradisional membawa angin segar bagi lengger lanang. Paguyuban Lengger dibentuk di Banyumas untuk menjaga keautentikan kesenian ini.Penelitian Universitas Jenderal Soedirman mengungkapkan, 60% masyarakat Banyumas saat itu masih menganggap lengger lanang sebagai sesuatu yang tabu.Akan tetapi, 30% responden muda menyatakan apresiasi terhadap nilai seni murni tanpa memandang gender penari. Festival Lengger tahun 2018 di Banyumas mencatatkan 40% penampil adalah lengger lanang.Dinas Kebudayaan Kabupaten Banyumas mencatat peningkatan minat belajar lengger lanang di kalangan remaja laki-laki. Tahun 2022, terdapat 15 sanggar tari yang aktif melatih lengger lanang.Penulis: Ade Yofi Faidzun
Lengger Lanang, Kisah Penari Laki-Laki yang Menghidupkan Peran Wanita

Tag:Breaking News