BOYOLALI, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyatakan komitmennya untuk mewujudkan pengelolaan taman nasional di Indonesia yang berprinsip zero waste dan zero accident.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri acara Ekowisata dan Konservasi di Resort Selo Taman Nasional Gunung Merbabu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Selasa (27/5/2025). Acara ini juga melibatkan organisasi lingkungan internasional World Wide Fund for Nature (WWF).
“Saya sudah beritikad dan sudah dijalankan bahwa taman nasional kita harus zero waste, zero accident,” kata Raja Juli dalam sambutannya.
Baca juga: Polemik Ijazah Jokowi, Analis Komunikasi: Menurut Saya Sih, Sebaiknya Disudahi Saja
Untuk mendukung target tersebut, Kementerian Kehutanan akan memperketat pembatasan jumlah pengunjung di taman nasional, khususnya Gunung Merbabu.
Calon pendaki wajib melakukan pendaftaran secara online.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat. Sekarang untuk naik ke taman nasional harus daftar secara online karena kuotanya kami batasi,” jelasnya.
Menurut Raja Juli, langkah ini bukan untuk membatasi akses masyarakat, melainkan bagian dari pengelolaan taman nasional berbasis ekowisata dan konservasi, bukan mass tourism.
“Taman nasional itu adalah ekowisata, bukan MICE tourism (event wisata massal). Tujuannya adalah konservasi, menikmati alam, dan relaksasi, bukan keramaian,” tegasnya.
Menteri Raja Juli mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena jalur pendakian yang macet karena membludaknya pengunjung, yang menurutnya bertentangan dengan semangat konservasi.
“Kemarin sempat viral naik gunung malah macet. Itu bukan pendakian yang bisa dinikmati,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Menhut juga secara simbolis melakukan penanaman pohon di kawasan Resort Selo sebagai bentuk kampanye mengubah pola pikir dari menebang menjadi menanam.
“Alam dan hutan bukan warisan dari nenek moyang, tapi titipan dari generasi yang akan datang yang wajib kita jaga,” pungkasnya.