Home / NEWS / Kontroversi Menkes Budi: Sebut Jokowi Bosnya sampai Gaji Rp 15 Juta

Kontroversi Menkes Budi: Sebut Jokowi Bosnya sampai Gaji Rp 15 Juta

JAKARTA, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin tengah menjadi kontroversi karena sejumlah kebijakannya baru-baru ini.

Imbasnya, Ikatan Alumni (ILUNI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto mencopotnya dari posisi Menkes.

“Kami menyerukan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengganti Menteri Kesehatan. Jadi saya (katakan) jelas, karena sudah kelewatan,” ujar Ketua Iluni FKUI, Wawan Mulyawan di Gedung FKUI Salemba, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Baca juga: Kisruh Guru Besar FKUI-Menkes: Banyak Kebijakan Kesehatan Melenceng

Selain kebijakannya, pernyataan Budi sebagai Menkes di era Prabowo juga menuai kontroversi. Apa saja pernyataan-pernyataan itu? Berikut daftarnya.

Pernyataan kontroversial Budi hadir ketika ia bersama Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono bersilaturahmi ke kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Saat itu, ia menyebut Jokowi masih sebagai bosnya. Padahal, ia tengah menjabat sebagai Menkes di era kepemimpinan Prabowo.

“Silaturahmi karena Pak Jokowi kan bosnya saya. Jadi, saya sama Ibu mau silaturahmi mohon maaf lahir dan batin. Juga (minta) doain supaya Pak Presiden dan Ibu itu sehat, karena saya masih jadi Menteri Kesehatan kan,” ujar Budi.

Baca juga: Menkes: Cek Kesehatan Gratis Sudah Jangkau 5,3 Juta Orang, Kalahkan MBG

Dalam agenda “Double Check” di Jakarta Pusat pada Sabtu (17/5/2025), Budi menyatakan bahwa orang yang memiliki gaji Rp 15 juta per bulan pasti lebih sehat dan pintar, ketimbang yang bergaji Rp 5 juta.

“Apa sih bedanya orang yang gajinya Rp 15 juta sama Rp 5 juta? Cuma dua, satu, pasti lebih sehat dan lebih pintar. Kalau dia enggak sehat dan enggak pintar, enggak mungkin gajinya Rp 15 juta, pasti Rp 5 juta,” ujar Budi.

Karena itu, Budi mengatakan bahwa Indonesia belum bisa disebut sebagai negara maju apabila gaji rakyatnya masih di bawah Rp 15 juta.

“Kalau masih banyak yang minimal Rp 15 juta, itu artinya belum negara maju. Sekarang tantangannya gimana kita naikan dari Rp 5 juta ke Rp 15 juta di 2045,” ujar Budi.

Sebagai Menkes, Budi mengatakan bahwa tugasnya adalah menjaga masyarakat agar tetap sehat. Ia menyatakan bahwa Menkes tidaklah seperti dokter yang bertugas mengobati masyarakat saat sakit.

“Tugas Menteri Kesehatan adalah menjaga jangan sampai sakit, menjaga tetap sehat, itu sebabnya namanya Menteri Kesehatan, bukan Menteri Kesakitan,” sambungnya.

Baca juga: Dokter Anak Protes Kolegium Diambil Alih, Menkes: Orang Lama Kehilangan Power

Dalam sebuah acara peluncuran layanan kesehatan di Jakarta Pusat pada Rabu (14/5/2025), Budi menyampaikan bahwa pria dengan ukuran celana jeans di atas 32-33 cenderung mengalami obesitas dan berisiko lebih cepat meninggal dunia.

“Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans masih di atas 32-33. Ukurannya berapa celana jeans? 34-33 sudah pasti obesitas. Itu menghadap Allahnya lebih cepat dibandingkan yang celana jeansnya 32,” ujar Budi saat menghadiri acara peluncuran tiga layanan kesehatan bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Rabu.

Namun, Budi menegaskan bahwa pernyataannya bukan bermaksud untuk mempermalukan tubuh atau body shaming, melainkan sebagai peringatan akan pentingnya menjaga lingkar pinggang agar terhindar dari risiko penyakit kronis.

“Saya bukannya body shaming, tapi emang artinya begitu. Aku di sini sudah hafal, sudah lihat siapa yang di atas, siapa yang di bawah. Menterinya aja masih di atas nih, masih agak obesitas,” kata Budi.

Baca juga: Ditanya Mutasi Dokter Piprim, Menkes: Lebih Baik Urus Masyarakat Meninggal karena TBC

Sebagai informasi, Budi Gunadi Sadikin merupakan Menkes pada periode kedua Jokowi sebagai presiden. Ia menggantikan Terawan Agus Putranto.

Setelah itu, Prabowo kembali menunjukkan sebagai Menkes. Namanya diumumkan masuk dalam Kabinet Merah Putih pada Minggu (20/10/2024) malam.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *