Bagi sebagian orang, menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) bukanlah perkara mudah. Meskipun telah menjalani terapi dengan obat penurun kolesterol seperti statin, banyak pasien yang tetap tidak mencapai target kadar kolesterol yang sehat.
Namun, harapan baru muncul dari sebuah uji klinis terbaru yang menunjukkan bahwa kombinasi dua obat—satu yang sudah lama digunakan dan satu lagi yang masih menunggu persetujuan edar—berhasil menurunkan kadar LDL hampir setengahnya.
Baca juga: Studi Sebut Bawang Putih Bantu Turunkan Glukosa dan Kolesterol
Penelitian ini dipimpin oleh para dokter dari Cleveland Clinic dan hasilnya baru-baru ini dipresentasikan dalam sesi ilmiah penting di konferensi tahunan European Atherosclerosis Society di Glasgow, Skotlandia, serta diterbitkan secara simultan di jurnal ternama The Lancet.
Dalam uji coba ini, sebanyak 407 pasien dengan kadar LDL di atas 70 mg/dL meski telah menjalani terapi penurun lipid maksimal (termasuk statin), dilibatkan. Mereka dibagi secara acak untuk menerima salah satu dari empat perlakuan: monoterapi ezetimibe (obat lama, dikenal dengan nama dagang Zetia), monoterapi obicetrapib (obat baru yang belum dipasarkan), kombinasi keduanya dalam dosis tetap (10 mg masing-masing), atau plasebo.
Setelah 84 hari pengobatan, hasilnya mengejutkan: kombinasi ezetimibe dan obicetrapib menurunkan kadar LDL hingga 48,6% dibandingkan plasebo. Sebagai pembanding, obicetrapib saja menurunkan LDL sebesar 31,7%. Seluruh perlakuan ini umumnya ditoleransi dengan baik oleh pasien.
Baca juga: Kombinasi Dua Obat Penurun Kolesterol Bisa Selamatkan Ribuan Nyawa
LDL atau low-density lipoprotein dikenal luas sebagai kolesterol “jahat” karena kemampuannya untuk menumpuk di dinding arteri, membentuk plak, dan akhirnya menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang berisiko memicu serangan jantung atau stroke.
Kadar LDL yang tinggi dapat dipicu oleh gaya hidup tidak sehat—seperti pola makan tinggi lemak jenuh, merokok, dan obesitas—namun juga oleh faktor genetik yang sulit dikendalikan.
“Meski telah tersedia terapi statin dan obat non-statin lainnya, masih banyak pasien berisiko tinggi yang belum mencapai target LDL mereka,” ujar Dr. Ashish Sarraju, ahli jantung preventif dan penulis utama studi ini. “Terapi kombinasi ini bisa menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan penurunan LDL tambahan agar bisa mencapai tujuan terapi mereka.”
Bagi kebanyakan orang dewasa, target LDL adalah di bawah 100 mg/dL. Namun, bagi mereka yang telah mengalami penyakit jantung, diabetes, atau faktor risiko kardiovaskular lain, targetnya bisa lebih rendah lagi.
Baca juga: Berapa Lama Kolesterol Tinggi Bisa Turun?
Obicetrapib adalah obat baru yang dikembangkan oleh perusahaan NewAmsterdam Pharma, yang juga membiayai uji klinis ini. Meskipun belum tersedia di pasaran, hasil studi ini memberikan sinyal kuat bahwa obicetrapib dapat menjadi komponen penting dalam pengobatan kolesterol di masa depan, khususnya jika dikombinasikan dengan ezetimibe.
“Temuan ini mendukung potensi penggunaan kombinasi dosis tetap sebagai terapi bagi pasien yang sulit diobati,” ujar Dr. Steven Nissen, penulis senior studi dan Kepala Bidang Akademik di Heart, Vascular & Thoracic Institute, Cleveland Clinic. “Jika disetujui oleh otoritas regulasi, pendekatan ini bisa membantu pasien berisiko tinggi mencapai target LDL mereka dengan lebih efektif.”
Baca juga: Apakah Kolesterol Tinggi Bisa Dideteksi Melalui Gejala?
Dr. Nissen dan Dr. Sarraju diketahui aktif dalam berbagai penelitian dan kolaborasi dengan industri farmasi, namun mereka menyatakan tidak menerima honorarium maupun kompensasi pribadi dari entitas komersial. Hal ini penting sebagai jaminan bahwa hasil penelitian ini disampaikan secara objektif.
Dengan prevalensi penyakit jantung yang terus meningkat, terutama di kelompok usia produktif, temuan ini memberikan secercah harapan. Kombinasi ezetimibe dan obicetrapib mungkin akan menjadi amunisi baru dalam memerangi kolesterol jahat yang bandel, memberi peluang lebih besar bagi pasien berisiko tinggi untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.
Baca juga: 9 Cara Mencegah Kolesterol Naik Selama Liburan