Nick Kuipers ucapkan salam perpisahan dengan Persib Bandung pada Kamis (22/5/2025) lewat postingan instagram pribadi miliknya.
Nick Kuipers pergi meninggalkan Persib setelah enam musim dilaluinya dengan penuh kehangatan dan kerja keras.
Kisah Nick Kuipers hampir selesai di Persib saat ditangani Luis Milla tepatnya pada musim 2023-2024.
Kala itu Milla mendatangkan bek anyar asal Spanyol Alberto Rodriguez, menyisihkan Kuipers dari skuat utama—dianggap sudah tak masuk kriteria.
Baca juga: Nick Kuipers Tinggalkan Persib Usai Enam Tahun Kebersamaan
Selama pra musim 2023-2024, Kuipers cukup menderita, dipisahkan dari sesi latihan tim bersama senior lainnya Achmad Jufriyanto.
Bahkan pada sesi pemotretan, Kuipers pun disisihkan.
Andai bek asal Belanda itu pergi—seperti yang dilakukan Ricky Kambuaya—maka mungkin tak akan ada titel dua gelar yang ia sematkan untuk lencana Maung Bandung seperti sekarang ini.
Adalah pelatih asal Kroasia Bojan Hodak yang menyelamatkan karier Kuipers.
Pelatih berkepala plontos itu datang membawa harapan, mengganti Milla yang mengundurkan diri atas hasil jeblok dalam tiga laga awal kompetisi.
Baca juga: Akhir Perjalanan Nick Kuipers di Persib, Tutup Bab dengan Sempurna
Hodak ,memperbaiki ruang ganti dan menjadikan lagi Kuipers pilar penting Persib di musim juara Liga 1 2023-2024.
“Ya itulah sepak bola, kadang bermain, kadang tidak bermain. Ada beberapa pelatih yang menyukaimu dan beberapa pelatih tidak menyukaimu,” ucap Kuipers.
“Jadi saya tidak tahu kenapa seperti ini, terkadang pemain disimpan di bench tapi harus tetap melanjutkan kerja keras dan selalu ingin kembali ke lapangan,” ungkapnya.
Kuipers masih diandalkan Hodak di Liga 1 2024-2025, terbukti dengan kembali menyabet gelar back-to-back.
Di era kepelatihan Bojan Hodak Kuipers dipercaya dalam 56 pertandingan Liga 1 dengan satu laga tersisa kontra Persis Solo Sabtu (24/5/2025) dan enam pertandingan AFC Champions League Two (ACL 2) 2024-2025.
Baca juga: Pelatih Persib Tepis Isu Konflik dengan Ciro Alves
Dalam sebuah wawancara, Kuipers pernah mengungkapkan perbedaan yang mencolok perihal taktikal antara Milla dan Hodak.
