Home / Health Info / Kisah Inspiratif Oma-Opa di Manado, Lulus Sekolah Lansia di Usia 80-an

Kisah Inspiratif Oma-Opa di Manado, Lulus Sekolah Lansia di Usia 80-an

Jakarta – Siapa bilang masa tua hanya untuk beristirahat? Di Kota Manado, para lansia justru membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus belajar, aktif, dan memberikan kontribusi bagi keluarga serta masyarakat.Hal ini terlihat dalam prosesi wisuda 35 lansia dari Sekolah Lansia Standar 2 Basudara BKL Pelangi Kasih yang digelar Jumat (13/6/2025) di Ruang Serbaguna Kantor Pemerintah Kota Manado. Tak hanya penuh haru, acara ini juga menjadi momen membanggakan bagi Kota Manado yang menerima penghargaan dari Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, atas dukungannya dalam program Lansia Berdaya.“Saya tadi lihat oma-opa sangat semangat, bahkan ada yang berusia 84 tahun masih aktif belajar. Ini luar biasa,” ujar Wamendukbangga Isyana dalam sambutannya.Ia menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pemerintah Kota Manado yang mendukung penuh pemberdayaan lansia sebagai bagian dari program prioritas BKKBN.Program Sekolah Lansia merupakan pendidikan nonformal yang dirancang khusus bagi warga berusia lanjut maupun pra-lansia. Inisiatif ini bertujuan untuk menjaga agar para lansia tetap sehat secara fisik maupun mental, aktif dalam kehidupan sosial, dan mandiri dalam menjalani hari tua.Program ini tak sekadar belajar dalam kelas. Para peserta diajak mengikuti beragam kegiatan seperti diskusi kelompok, senam lansia, konseling individu dan kelompok, kunjungan rumah, serta evaluasi berkala. Dengan kurikulum sembilan materi pokok yang disesuaikan dengan kebutuhan lansia, proses belajar menjadi menyenangkan sekaligus bermanfaat. Para peserta yang diwisuda tahun ini terdiri dari 30 perempuan dan lima laki-laki, dengan rentang usia antara 60 hingga 85 tahun. Mereka telah mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun penuh, sejak 21 Juni 2024 hingga 13 Juni 2025.Menurut Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara, dr. Jeanny Yola Winokan, MAP, kehadiran sekolah lansia sangat berdampak pada kualitas hidup peserta.“Mereka menjadi lebih percaya diri, merasa tidak sendiri, dan tetap merasa berguna dalam keluarga serta masyarakat,” ungkapnya. Penghargaan kepada Pemerintah Kota Manado diterima langsung oleh Wakil Wali Kota dr. Ricard Sualang. Pemberian penghargaan ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang jatuh pada 29 Juni mendatang.Wamendukbangga Isyana menekankan bahwa lansia adalah bagian penting dari pembangunan keluarga. “Melalui program Lansia Berdaya, kita ingin membangun budaya bahwa menjadi lansia bukan berarti selesai. Justru masa lansia bisa menjadi waktu untuk berbagi pengalaman, menginspirasi, dan tetap berkarya,” jelasnya. Indonesia, seperti banyak negara lainnya, tengah menghadapi fenomena aging population—di mana jumlah lansia terus meningkat seiring peningkatan harapan hidup. Di tengah tantangan ini, program seperti Sekolah Lansia menjadi langkah strategis untuk memastikan para lansia tetap sehat dan berdaya.Tak hanya mencegah isolasi sosial dan meningkatkan kesehatan mental, partisipasi aktif lansia dalam masyarakat juga berdampak positif bagi keluarga dan komunitas. Lansia yang aktif berinteraksi dan memiliki tujuan hidup terbukti lebih jarang mengalami depresi dan gangguan kognitif. Wisuda Sekolah Lansia di Manado adalah bukti nyata bahwa semangat belajar dan berkembang tak mengenal usia. Melalui program ini, para oma dan opa tidak hanya memperoleh ilmu, tapi juga semangat baru, jaringan sosial, dan rasa percaya diri untuk tetap menjadi bagian aktif dari masyarakat.Momentum ini juga menjadi pengingat bahwa masa tua bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari fase kehidupan yang tetap bisa bermakna dan produktif.Dan seperti kata Wamendukbangga Isyana, “Usia boleh menua, tapi semangat harus tetap menyala.”

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *