Home / NEWS / Kisah Aqil Kerja Keras Jadi Kurir, Dibayar Rp 2.000 per Paket demi Hidupi Keluarga

Kisah Aqil Kerja Keras Jadi Kurir, Dibayar Rp 2.000 per Paket demi Hidupi Keluarga

JAKARTA, Aqil (24), kurir paket di wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur, tetap bersemangat menggeluti pekerjaannya sekalipun pendapatannya pas-pasan. 

Kerja keras ini dilakukan Aqil demi menghidupi keluarganya. 

“Sebelumnya saya ojol (pengemudi ojek online), tapi jaraknya jauh dari rumah, sementara saya punya anak kecil. Nunggu orderan juga lama. Kalau jadi kurir, jaraknya enggak terlalu jauh dan kerjanya juga lebih rutin,” kata Aqil saat dikonfirmasi, Kamis (22/5/2025).

Baca juga: Derita Kurir: Upah Rp 2.000 per Paket, Ganti Rugi Jutaan Rupiah jika Barang Hilang

Aqil merupakan kurir yang statusnya sebagai mitra perusahaan logistik, bukan karyawan tetap. Ia hanya mendapatkan upah dari paket yang diantar ke pembeli. 

“Saya ini statusnya mitra, jadi sistemnya dihitung per paket, enggak ada gaji pokok, satu paket cuma Rp 2.000,” jelasnya.

Aqil menjelaskan, kurir dengan status mitra tidak memiliki keleluasan untuk membawa banyak paket. Sebab, perusahaan mengutamakan karyawan tetap.

“Kalau karyawan atau kurir dedicated, mereka yang ambil semua paket dulu. Kita nunggu sisaan aja dari karyawan mengambil, baru kita (kurir mitra),” ucap Aqil.

Setiap hari, Aqil membawa sekitar 70-100 paket untuk diantar kepada pelanggan. Namun, katanya, tak semua kurir mendapatkan jumlah paket yang sama.

“Enggak semua kurir bisa dapat banyak. Ada juga yang cuma dapat sedikit, bahkan tidak kebagian, karena diutamakan untuk karyawan tetap,” kata Aqil.

Selain pendapatan tak menentu, kata Aqil, kurir harus menanggung ganti rugi jika ada paket yang hilang. Nilainya jauh lebih besar dari penghasilan harian Aqil.

Baca juga: Gratis Ongkir Dibatasi, Kurir Paket Khawatir Pendapatan Turun

“Pernah saya harus mengganti Rp 150.000 untuk barang kecil yang hilang. Tapi teman saya ada yang sampai harus ganti Rp 2 juta karena kehilangan handphone,” ujar Aqil.

Dengan penghasilan pas-pasan, Aqil pun sebenarnya ogah kehilangan paket pelanggan. Namun, terkadang, insiden paket hilang tak bisa dihindari, apalagi paket yang dia bawa bukan cuma satu dua.

“Kadang bisa hilang di jalan, soalnya bawaan banyak di motor,” ujarnya.

Dengan kondisi demikian, ia mengaku selalu berusaha bertanggung jawab jika ada barang yang hilang dalam pengantaran.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *