Jakarta Musim 2024/25 adalah musim yang cukup manis bagi Barcelona. Di bawah arahan Hansi Flick, mereka menyapu bersih trofi domestik La Liga, Copa del Rey, dan Supercopa de Espana.Selain itu, Barca juga menginjakkan kaki di semifinal Liga Champions dan mencetak sejarah dengan mengalahkan Real Madrid empat kali dalam satu musim.Catatan itu menjadikan Flick pelatih kedua dalam sejarah Blaugrana yang mampu melakukan hal tersebut. Kini, dampaknya terasa hingga ke ibu kota.Los Blancos sepertinya perlahan mulai meniru cetak biru kesuksesan sang rival.Penunjukan Hansi Flick oleh Barcelona menjadi langkah brilian yang mengubah segalanya. Disiplin ala Jerman, struktur taktik yang jelas, dan mentalitas juara dia tanamkan dengan cepat.Real Madrid tampaknya ingin mengikuti jejak serupa. Mereka tengah bersiap menunjuk Xabi Alonso, pelatih yang membawa Bayer Leverkusen menjuarai Bundesliga dan DFB Pokal.Meski Alonso orang Spanyol, jejak kariernya di Jerman membuatnya punya DNA yang tak jauh berbeda dari Flick.Selama ini, Real Madrid dikenal lebih suka membeli bintang jadi ketimbang memberi panggung bagi lulusan akademi. Namun, musim ini, pemandangan itu mulai berubah.Carlo Ancelotti mulai memberi menit bermain kepada pemain muda seperti Raul Asencio dan Jacobo Ramon. Nama-nama lain dari akademi La Fabrica seperti Joan Martinez dan Gonzalo Garcia juga mulai muncul ke permukaan.Langkah ini seolah mencerminkan strategi Barcelona. Pau Cubarsi, Alejandro Balde, Lamine Yamal, hingga Gavi sudah jadi tulang punggung tim utama sejak usia belia.Barcelona tak hanya memoles bakat muda, mereka juga menegaskan nilai identitas. Salah satu contohnya adalah kepulangan Dani Olmo dengan banderol €60 juta pada musim panas 2024.Olmo, jebolan La Masia, kembali bukan hanya untuk bermain, tapi juga mewakili jiwa klub. Langkah itu menjadi simbol bahwa koneksi dengan akar klub tetap penting.Real Madrid tampaknya juga mengarah ke sana. Mereka berencana membawa pulang Alvaro Carreras dari Benfica dan mempertimbangkan klausul buyback untuk Nico Paz.Ketika Barcelona merayakan musim penuh prestasi, Real Madrid justru tanpa gelar. Untuk klub sebesar Los Blancos, itu ibarat cambuk yang menyakitkan.Namun, alih-alih panik, mereka justru belajar dari tetangganya. Perubahan pelatih, kepercayaan kepada akademi, hingga rencana pemulangan pemain lama jadi bukti konkret.Barcelona kini bukan cuma memimpin di lapangan, tapi juga memberi contoh bagaimana klub besar bisa membangun masa depan. Real Madrid, perlahan tapi pasti, sedang mencoba menirunya.Sumber: Barca Universal
Ketika Real Madrid Perlahan Meniru Cetak Biru Kesuksesan sang Rival

Tag:Breaking News