HELSINKI, KOMPAS.com – Kepala eksekutif Rumah Sakit Augusta Victoria di Yerusalem Timur, Fadi Atrash, menyampaikan keprihatinannya atas situasi kemanusiaan di Gaza yang disebutnya telah mencapai titik bencana.
Hal ini disampaikan Atrash saat berbicara kepada AFP pada Senin (19/5/2025), usai melakukan kunjungan ke Finlandia dalam rangkaian tur ke negara-negara Nordik.
Atrash menggambarkan kondisi di Gaza sebagai krisis yang luar biasa parah setelah lebih dari 11 pekan mengalami blokade total terhadap bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.
Baca juga: Netanyahu: Israel Akan Kuasai Seluruh Wilayah Gaza, Serangan Darat Diperluas
“Kami menghadapi situasi yang sangat, sangat kritis dan bencana,” ujarnya.
Menurut dia, sistem layanan kesehatan di Gaza telah runtuh. Fasilitas medis rusak berat akibat serangan, sementara tenaga kesehatan kelelahan tanpa dukungan logistik memadai.
“Semua komponen sistem perawatan kesehatan hancur, dan pekerja perawatan kesehatan kehabisan energi,” tambahnya.
RS Augusta Victoria sebelumnya memiliki fasilitas layanan kesehatan di Gaza yang kini hancur akibat pemboman.
Meski demikian, rumah sakit tersebut masih berupaya memberikan layanan medis di wilayah tersebut dengan sumber daya terbatas.
Dalam kunjungannya ke Finlandia, negara yang hingga kini belum mengakui Palestina sebagai negara, Atrash menyerukan agar pemerintah-pemerintah di kawasan Nordik mengambil tindakan nyata, terkait perang di Gaza.
“Pesan utama saya untuk negara-negara Nordik adalah untuk menekan agar perang dihentikan, pembunuhan dihentikan,” tegasnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya juga telah memperingatkan, sekitar dua juta warga Gaza menghadapi ancaman kelaparan akut akibat terhambatnya akses bantuan.
Presiden Finlandia, Alexander Stubb, pada hari yang sama bergabung dengan sejumlah pemimpin Eropa dalam mendesak Israel agar menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza.
Baca juga: Houthi Yaman Ancam Blokade Pelabuhan Israel, Ini Alasannya
“Pemindahan paksa penduduk adalah kejahatan perang dan tidak dapat menjadi bagian dari solusi apa pun,” tulis Stubb melalui akun X miliknya.
Israel sendiri dalam beberapa pekan terakhir menyetujui perluasan serangan militer di Gaza. Namun, pemerintah Israel juga menyatakan akan mengizinkan masuknya bantuan secara terbatas ke wilayah tersebut.