Jakarta Final Liga Europa 2024/2025 mempertemukan dua tim Inggris yang sedang mencari pelipur lara. Manchester United akan menghadapi Tottenham di San Mames, Bilbao, pada Kamis, 22 Mei 2025 pukul 02.00 WIB. Pertandingan ini bukan sekadar perebutan trofi, tapi juga soal mengakhiri musim dengan kepala tegak.Di balik perjalanan inkonsisten MU musim ini, satu nama tetap bersinar, yakni Bruno Fernandes. Sang kapten mencetak tujuh gol di kompetisi ini dan jadi motor utama Setan Merah mencapai partai puncak. Dia punya misi pribadi yang belum selesai.Final ini adalah kesempatan kedua bagi Bruno setelah gagal di edisi 2021. Saat itu, MU kalah dari Villarreal lewat adu penalti. Kini, dengan ban kapten di lengannya, dia ingin menulis akhir yang berbeda.Bruno Fernandes tak melihat ban kapten sebagai beban. Sebaliknya, dia menganggap ini sebagai tanggung jawab yang membanggakan. “Saya tidak merasa tertekan — saya merasa punya tanggung jawab dan kebanggaan yang besar. Ini tekanan yang positif,” ucapnya, seperti dilansir UEFA.com.Menurut Bruno, kepemimpinan tak mengubah cara dia bermain atau bersikap. “Apakah saya memakai ban kapten atau tidak, saya tetap membantu rekan-rekan saya, tetap bermain dengan cara saya, dan tetap merasakan permainan dengan intensitas yang sama,” katanya. Kepemimpinan, baginya, adalah tentang konsistensi dalam memberi segalanya untuk tim.Pelatih melihat sesuatu dalam dirinya yang layak memimpin. Itu dibalas Bruno dengan dedikasi penuh, baik saat tim di atas maupun terpuruk. Baginya, menjadi kapten bukan soal simbol, tapi soal tindakan.Bruno Fernandes mengakui bahwa musim ini tak berjalan sesuai harapan di liga domestik. Liga Europa adalah kesempatan untuk menyelamatkan musim. “Kami tahu kami tidak menjalani musim terbaik di liga, tapi pada tanggal 21 nanti, kami punya kesempatan untuk menjuarai kompetisi Eropa,” ujarnya.Bruno menegaskan bahwa tidak semua pemain punya peluang seperti ini. “Ini kesempatan bagus bagi kami untuk bisa memenangkan trofi bagi klub ini. Kami tahu betapa pentingnya trofi bagi klub ini dan betapa terbiasanya mereka dengan itu,” ucapnya.Dia pun masih menyimpan luka dari final 2021. “Saya pernah main di final dan gagal. Saya harap kali ini menjadi keberuntungan yang kedua,” kata Bruno penuh harap.Kekalahan dari Villarreal di final 2021 membekas dalam benak Bruno. “Itu mengecewakan. Villarreal pantas menang, tapi kami juga pantas jika menang,” ujarnya. Laga berjalan ketat dan minim peluang, seperti banyak final lainnya.Bruno menganggap kekalahan sebagai proses belajar. “Seperti di setiap pertandingan yang kami kalah atau tidak menang, selalu ada hal yang bisa dipelajari,” ucapnya. Dia menarik pelajaran dari kekalahan lain, termasuk final FA Cup 2023 melawan Manchester City.Namun, dia juga percaya pada perubahan. “Dua tahun lalu kami kalah dari City di final Piala FA, tapi musim berikutnya kami bisa mengalahkan mereka dalam laga yang mirip. Angin saat itu berpihak pada kami,” katanya. Kini, dia berharap angin di Bilbao pun berpihak.Final kali ini mempertemukan dua tim senegara yang sama-sama inkonsisten musim ini. Namun, bagi Bruno, hal itu tak mengurangi nilai pertandingan. “Kami dua tim yang menjalani musim yang berat, tapi kami punya kesempatan mengakhirinya dengan trofi Eropa,” katanya.Dia menekankan bahwa final bukanlah laga biasa. “Final adalah final — tidak peduli siapa lawannya, apakah kami saling mengenal atau tidak,” ucapnya. Meski dua tim ini saling mengenal pun, situasi bisa berubah total saat bertanding di laga puncak.Bruno menutup dengan refleksi yang dalam tentang final. “Biasanya, final berjalan ketat karena kedua tim takut melakukan kesalahan. Namun, pada saat yang sama, keduanya sangat ingin menang. Itulah kenapa final selalu jadi tontonan yang hebat,” katanya. Kini tinggal satu langkah lagi bagi Bruno dan MU untuk menjadikan musim ini layak dikenang.Sumber: UEFA.com
Kenapa Bruno Fernandes Tak Mau Gagal Lagi di Final Eropa?

Tag:Breaking News