Setidaknya, ada tujuh gunung api di Indonesia yang kompak mengalami erupsi dalam beberapa hari terakhir.
Gunung-gunung tersebut antara lain, Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur, Dukono (Maluku Utara), Raung (Jawa Timur), Ibu (Maluku Utara), Marapi (Sumatera Barat), Ile Lewotolok (Nusa Tenggara Timur), dan Semeru (Jawa Timur).
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Priatin Hadi Wijaya mengungkapkan, Lewotobi Laki-laki adalah gunung yang mengalami erupsi signifikan dibandingkan gunung lainnya saat ini.
“Pada 17 Juni, dengan kolom abu setinggi 10–16?kilometer dan status awas level maksimal (Merah),” katanya kepada , Kamis (20/6/2025).
Lantas, mengapa tujuh gunung di Indonesia kompak erupsi dalam beberapa hari terakhir?
Baca juga: TN Gunung Merbabu Terapkan Penggunaan Gelang RFID untuk Pendaki, Apa Itu?
Hadi menyampaikan, erupsi bersamaan yang terjadi pada tujuh gunung api Indonesia hanya kebetulan.
Menurutnya, secara global, ada satu hingga dua gunung api aktif dalam rentang harian, seperti terjadi di Indonesia.
“Rata-rata ada 20–25 gunung api yang erupsi secara bersamaan di seluruh dunia setiap minggu,” ungkapnya.
“Aktivitas berdekatan waktu, seperti saat ini, sering terjadi tanpa hubungan sebab-akibat,” imbuhnya.
Hadi mengungkapkan, banyak gunung api di Indonesia berada dalam fase aktif beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Panduan Siaga Letusan Gunung Api, dari Peringatan hingga Pascabencana
Kendati demikian, erupsi bisa terjadi kapan pun saat tekanan magma suatu gunung mencukupi.
“Masing-masing gunung memiliki dapur magma (reservoir) sendiri yang terbentuk dari proses geologi lokal,” ucapnya.
Dia menuturkan, tidak ada saluran magma yang saling terhubung antara gunung-gunung tersebut.
Dengan begitu, mekanisme erupsi setiap gunung tersebut berlangsung independen dan bergantung pada kondisi lokal.
“Jika erupsi saling memicu, biasanya ada gempa besar atau pergeseran lempeng yang berskala luas,” ujarnya.
Hingga saat ini, Hadi mengungkapkan bahwa tidak ada peristiwa tektonik besar yang terjadi bersamaan dengan rangkaian erupsi tersebut.
Baca juga: Melihat Cerro El Cono, “Gunung Piramida” Misterius di Tengah Hutan Amazon