Jakarta – Kenaikan Isa Almasih merupakan momen penting bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Pada tahun 2025, Kenaikan Isa Almasih jatuh pada hari Kamis, 29 Mei. Hari ini adalah hari libur nasional di Indonesia, dirayakan oleh umat Kristiani untuk memperingati kenaikan Yesus Kristus ke surga setelah 40 hari kebangkitan-Nya.Perayaan Kenaikan Isa Almasih diwarnai dengan berbagai tradisi, mulai dari ibadah misa di gereja hingga berkumpul bersama keluarga. Umat Kristiani juga melakukan puasa, refleksi, pertunjukan seni, dan aksi sosial sebagai bagian dari perayaan ini. Semua kegiatan ini dilakukan untuk mempererat hubungan dengan Tuhan dan sesama.Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai sejarah, makna teologis, dan cara perayaan Kenaikan Isa Almasih. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan umat Kristiani dapat menghargai signifikansi peristiwa ini dalam iman dan kehidupan sehari-hari.Hari Kenaikan Isa Almasih berakar pada peristiwa yang diceritakan dalam Alkitab, khususnya dalam Kitab Kisah Para Rasul dan Injil Lukas. Menurut catatan Alkitab, peristiwa ini terjadi 40 hari setelah kebangkitan Yesus dari kematian. Lukas 24:50-51 menceritakan peristiwa kenaikan Yesus dengan detail, di mana Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania, memberkati mereka, dan kemudian terangkat ke surga.Kisah Para Rasul 1:9-11 memberikan gambaran lebih lanjut, di mana setelah Yesus mengatakan ini, Dia diangkat di depan mata mereka dan awan menutupi Dia dari pandangan mereka. Dua pria berpakaian putih kemudian muncul dan menyatakan bahwa Yesus yang sama ini akan kembali dengan cara yang sama seperti mereka melihat-Nya pergi ke surga.Menurut Alkitab, kenaikan Yesus terjadi di dekat Betania, di Bukit Zaitun. Tempat ini memiliki signifikansi khusus dalam tradisi Kristiani dan menjadi lokasi ziarah bagi banyak umat. Peristiwa kenaikan Yesus dianggap sebagai puncak dari misi-Nya di bumi, menandai akhir dari penampakan-Nya setelah kebangkitan dan awal dari era baru di mana Roh Kudus akan turun untuk membimbing para pengikut-Nya.Hari Kenaikan Isa Almasih memiliki makna teologis yang mendalam dalam iman Kristiani. Peristiwa ini tidak hanya menandai kepergian fisik Yesus dari bumi, tetapi juga membawa implikasi penting bagi doktrin dan kehidupan iman umat Kristiani. Kenaikan Yesus dipandang sebagai pemuliaan dan peninggian-Nya, menunjukkan bahwa misi Yesus di bumi telah selesai dan Dia kembali ke kemuliaan-Nya bersama Allah Bapa.Kenaikan Yesus dilihat sebagai pemenuhan janji-Nya sendiri dan nubuatan dalam Perjanjian Lama, menegaskan otoritas Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan. Kenaikan menandai dimulainya era baru di mana Roh Kudus akan memimpin dan memberdayakan gereja. Yesus berjanji untuk mengirim “Penghibur” (Roh Kudus) setelah kepergian-Nya.Seperti yang dinyatakan oleh para malaikat dalam Kisah Para Rasul, kenaikan Yesus juga membawa janji akan kedatangan-Nya kembali, memberikan pengharapan eskatologis bagi umat Kristiani. Kenaikan Yesus juga dipahami sebagai pengangkatan-Nya sebagai mediator antara Allah dan manusia. Paulus dalam Efesus 2:6 menjelaskan implikasi kenaikan bagi umat beriman, bahwa umat Kristiani, melalui iman mereka, juga “diangkat” bersama Kristus dalam arti rohani.Hari Kenaikan Isa Almasih dirayakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia dengan berbagai tradisi dan ritual. Perayaan utama biasanya berpusat pada ibadah di gereja, termasuk Misa atau Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh seorang pastor atau pendeta. Ibadah ini biasanya lebih meriah dibandingkan dengan ibadah mingguan biasa, dengan pembacaan Alkitab yang fokus pada kisah kenaikan Yesus dari Kitab Kisah Para Rasul dan Injil.Beberapa gereja memiliki tradisi khusus untuk merayakan Hari Kenaikan Isa Almasih, seperti prosesi untuk menggambarkan perjalanan Yesus dan para murid-Nya ke Bukit Zaitun. Di beberapa tradisi, lilin Paskah yang telah dinyalakan sejak Hari Paskah dipadamkan pada Hari Kenaikan, melambangkan kepergian Kristus. Selain ibadah formal di gereja, banyak umat Kristiani merayakan Hari Kenaikan Isa Almasih dengan kegiatan keluarga dan komunitas, seperti makan bersama dan diskusi tentang makna kenaikan Yesus.Terlepas dari bentuk perayaannya, Hari Kenaikan Isa Almasih adalah saat untuk refleksi dan pembaruan iman bagi umat Kristiani. Umat Kristiani merenung tentang makna kenaikan Yesus bagi kehidupan pribadi, memperbarui komitmen untuk menjalani hidup sesuai ajaran Kristus, dan menguatkan pengharapan akan kedatangan Kristus kembali. Perayaan Hari Kenaikan Isa Almasih membantu umat Kristiani untuk menghayati peristiwa ini tidak hanya sebagai fakta sejarah, tetapi sebagai realitas spiritual yang terus relevan dalam kehidupan mereka sehari-hari.Perlu diingat bahwa informasi mengenai tanggal hari libur nasional dapat berubah, meskipun saat ini (27 Mei 2025) tanggal 29 Mei 2025 tercatat sebagai hari libur nasional untuk Kenaikan Isa Almasih. Sebaiknya selalu merujuk pada sumber informasi resmi pemerintah Indonesia untuk informasi terkini.
Kenaikan Isa Almasih 2025: Sejarah, Makna, dan Cara Perayaan

Tag:Breaking News