Jakarta – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) terus memonitor situasi di Amerika Serikat (AS) di tengah demonstrasi anti-kebijakan imigrasi Donald Trump. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Judha Nugraha.”Sebagaimana diketahui … pada 6 Juni, otoritas federal imigrasi AS melakukan operasi penegakan hukum keimigrasian di wilayah Los Angeles. Operasi ini menimbulkan reaksi dari masyarakat dan juga demonstrasi yang awalnya damai, namun berubah menjadi kericuhan,” tutur Judha dalam pertemuan dengan awak media pada Kamis (12/6/2025).Judha menambahkan bahwa belakangan demonstrasi tidak hanya terjadi di wilayah Los Angeles, California, namun juga di sejumlah negara bagian lain seperti San Francisco, New York, Chicago, Minnesota dan lain sebagainya.”Dari komunikasi yang dilakukan oleh perwakilan RI dengan simpul-simpul masyarakat Indonesia yang ada di AS dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban dari kericuhan yang terjadi selama proses demonstrasi,” terang Judha.”Namun, dapat kami sampaikan bahwa dalam operasi penegakan hukum keimigrasian di Los Angeles ada dua WNI kita yang ditangkap.”Lebih jauh Judha menuturkan, “Sekali lagi ini ditangkap bukan karena kerusuhannya, namun ditangkap karena memang diduga melakukan pelanggaran keimigrasian. Saat ini KJRI Los Angeles sudah bisa terhubung dengan pihak keluarga dan menyampaikan bahwa kedua WNI ini akan mendapatkan pendampingan pengacara dan kita juga terus mengupayakan akses kekonsuleran untuk bisa bertemu dengan kedua WNI tersebut.”Menurut Judha, kedua WNI yang masing-masing berinisial ESS (perempuan usia 53 tahun) dan CT (laki-laki usia 48) ditangkap di rumah ketika operasi dilakukan secara penargetan.”Keduanya tercatat memiliki pelanggaran keimigrasian, di mana satu di antaranya juga memiliki catatan kriminal,” imbuhnya.Pernyataan Judha sebelumnya pada Senin menyebutkan bahwa CT memiliki catatan pelanggaran narkotika.
Kemlu RI: Penangkapan 2 WNI di Los Angeles Tidak Terkait Demo Kebijakan Imigrasi Trump

Tag:Breaking News