Home / GLOBAL / Kemenkes Belgia: 52 Bayi Lahir dari Donor Sperma dengan Gen Risiko Kanker

Kemenkes Belgia: 52 Bayi Lahir dari Donor Sperma dengan Gen Risiko Kanker

BRUSSEL, Kementerian Kesehatan Belgia mengungkap bahwa seorang donor sperma asal Denmark yang membawa mutasi gen terkait kanker telah menjadi ayah dari 52 anak di Belgia pada periode 2008 hingga 2017.

Kasus ini juga berpotensi melibatkan anak-anak lain di beberapa negara Eropa.

Hasil penyelidikan terbaru yang dimuat The Guardian menunjukkan, dari 67 anak yang lahir melalui donor tersebut, setidaknya 10 di antaranya didiagnosis menderita kanker.

Baca juga: Bawa Mutasi Langka, Pria Donor Sperma Tak Sengaja Wariskan Gen Kanker ke 23 Anak

 

Pria donor ini awalnya dinyatakan sehat dan tidak memiliki riwayat kanker keluarga. Ia pun telah menjalani pemeriksaan sesuai peraturan yang berlaku pada waktu itu.

Namun, mutasi pada gen TP53 yang menyebabkan sindrom Li-Fraumeni (LFS) ditemukan kemudian. Sindrom ini adalah kelainan genetik langka yang secara signifikan meningkatkan risiko kanker, seperti kanker payudara dan leukemia.

Peringatan terhadap kasus ini muncul pada 2023 setelah beberapa anak yang lahir dari donor tersebut di sebuah klinik di Denmark didiagnosis mengidap kanker.

Badan Federal untuk Obat-obatan dan Produk Kesehatan Belgia juga mendapatkan laporan pada tahun yang sama.

Menteri Kesehatan Belgia, Frank Vandenbroucke, menyatakan dirinya baru mengetahui kasus ini pada Senin (26/5/2025) lalu. Namun, pemerintah belum mau merinci berapa banyak kasus kanker yang dikonfirmasi di Belgia.

Kasus ini sekaligus menyoroti pelanggaran aturan di Belgia, di mana sejak 2007 berlaku batasan maksimal penggunaan sperma donor untuk tidak lebih dari enam wanita.

“Aturan itu dilampaui secara nasional dan di dalam pusat-pusat individu,” kata Kementerian Kesehatan Belgia, dikutip dari kantor berita AFP pada Jumat (30/5/2025).

Dalam tinjauan internal, pihak berwenang menemukan 37 keluarga terdampak di Belgia, dengan total 52 bayi lahir dari donor tersebut. Namun, tidak semua anak ini dipastikan tinggal di Belgia.

Baca juga: Dikira Sehat, Pria Pendonor Sperma Ini Ternyata Wariskan Gen Kanker pada 23 Anak

Selain Belgia, sperma dari donor ini juga dilaporkan digunakan di sedikitnya sembilan negara lain, yaitu Bulgaria, Siprus, Jerman, Spanyol, Hungaria, Irlandia, Yunani, Belanda, dan Polandia.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *