Home / Nasional / Kemenhan Teken Kontrak Pertahanan Hampir Rp 33 Triliun, Disaksikan Prabowo

Kemenhan Teken Kontrak Pertahanan Hampir Rp 33 Triliun, Disaksikan Prabowo

Kementerian Pertahanan menyepakati 27 kontrak kerja sama dengan 17 badan usaha penyedia barang dan jasa industri pertahanan senilai Rp 32,9 triliun. Besaran nominal tersebut juga mencakup proyek peremajaan 20 rumah sakit TNI.Penandatanganan kontrak dilakukan di depan Presiden Prabowo Subianto.  Sejumlah perusahaan yang menandatangani proyek antara lain PT PAL Indonesia, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT Dhaa, PT LEN, T Praba Cipta Mandiri, PT Republik Defense ndonesia, PT Agrapana Ngraha Katara, dan PT Nusantara Turbine Propulsi.Selain itu, ada pula PT Indonesia Defence Systems, PT Tesco Indomaritim, PT Sapta Cakra Manunggal, PT Aggiomultimex International Group, PT Noahtu Shipyard, PT Mitra Harapan Abadi, PT Mulia Buana Dharma Trans, dan Ellips Project.Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengatakan, Indo Defence yang dimulai pada 11-14 Juni ini akan diikuti oleh 1.180 perserta dari 42 negara melalui 659 perusahaan asing. Selain itu, pameran tersebut juga diramaikan oleh 521 produsen dalam negeri.Indo Defence 2025 memamerkan berbagai produksi industri pertahanan dari PT Pindad, antara lain Maung MV3 EV, kendaraan tempur (rampur) tank Harimau, dan senjata SS3.Selain itu, Indo Defence juga menampilkan sejumlah hasil produksi BUMN PT PAL Indonesia, antara lain Kapal Fregat Merah Putih, kapal bantu rumah sakit, dan kapal landing platform deck serta modernisasi jet temput F15 yang akan dilaksanakan oleh PT Dirgantara Indonesia.“Selanjutnya PT LEN dengan produksi unmanned aerial vehicle, combat management system motorcycle, dan becak listrik,” kata Sjafrie dalam acara yang digelar di JIExpo, Jakarta, Rabu (11/6).Pemeran Indo Defence tahun ini juga memamerkan alutsista dari luar negeri. Di antaranya pesawat tempur Sukhoi Su-57 dari Rusia, sistem radar Aselsan ALP300G dari Turki, dan pesawat tempur Rafale dari Prancis.“Selain itu, Indo Defense juga memamerkan produksi non alutsista seperti peralatan penanggulangan bencana alam dan kebutuhan kedaruratan lainnya,” ujar Sjafrie.Dalam pidato pembukaan Indo Defence, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, investasi di bidang pertahanan merupakan syarat mutlak untuk menjaga kemerdekaan dan kedaulatan suatu bangsa. Ia mengatakan bangsa yang tidak bersedia mengalokasikan anggaran negara untuk pertahanan cenderung rentan terhadap tekanan dan dominasi asing.“Sejarah manusia mengajarkan bahwa suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri, biasanya kedaulatannya dirampas. Biasanya kemerdekaannya dirampas, biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak,” kata Prabowo sebagaimana disiarkan dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden.Menurut Prabowo, investasi dalam kemajuan teknologi militer diperlukan untuk menjaga kedaulatan wilayah dan melindungi kepentingan strategis Indonesia. “Pertahanan adalah jaminan terhadap kemerdekaan dan kesejahteraan. Sejarah kita sendiri telah mengajarkan kepada kita bahwa ratusan tahun negara kita diduduki bangsa-bangsa lain,” ujarnya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *