Jakarta – Rifqi Sjarief Assegaf, adik almarhum Ibrahim Sjarief Assegaf menceritakan momen kebersamaan keluarga bersama mendiang suami jurnalis senior Najwa Shihab tersebut. Sebelum berpulang, Rifqi membenarkan bahwa almarhum terkena sakit dan membuatnya harus menjalani perawatan. Namun hal itu justru membuat keluarga dapat lebih siap melewati momen terakhir bersama almarhum.”Ada proses sakit beberapa hari dan itu membuat setidaknya kita lebih siap dibanding kejadiannya langsung dan saya pikir mbak Nana (panggilan akrab Najwa Shihab) sangat kuat,” kata Rifqi dalam wawancara bersama awak media di TPU Jeruk Purut Jakarta, Rabu (21/5/2025). Rifqi menyampaikan, Najwa bersama seluruh keluarga mengambil keputusan yang diyakini sangat berat untuk mengikhlaskan kepergian Almarhum Ibrahim untuk selama-lamanya. Sebab saat itu kondisinya sudah sangat tidak memungkinkan menurut tim dokter.”Karena keputusan yang diambil, dengan alat atau tidak, tapi Mbak Nana dan keluarga memutuskan kembalikan beliau ke pemiliknya. Karena memang kondisinya secara medik sudah tidak ada tindakan lain yang bisa dilakukan,” cerita dia.Menurut Rifqi, proses pengambilan keputusan itu hanya berlangsung kurang dari sepekan. Sehingga keluarga memiliki waktu yang cukup untuk menemani almarhum selama di rumah sakit.”Prosesnya sangat cepat 4 sampai 5 hari atau 6 hari, jadi tidak lama hitungannya cepat dan kita sudah cukuplah waktunya untuk menemani beliau di rumah sakit, melepas beliau di tempat ini,” ungkap Rifqi.Rifqi menilai, banyaknya pelayat yang hadir menjadi bukti mereka semua sangat kehilangan sosok almarhum. Sebab, sosok almarhum yang supel mudah diterima banyak pihak.Sebagai perwakilan keluarga, Rifqi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendoakan. Mengikhlaskan almarhum bukanlah hal yang mudah, namun dia percaya waktu akan menjawabnya.”Saya kira wajar kalau kami sebagai keluarga sangat kehilangan beliau orang yang sangat mudah diterima banyak pihak banyaknya, saudara rekan-rekan yang mengantar beliau bahkan menemani saat beliau sakit menunjukkan banyak yang sayang terhadap beliau. Jadi saya bisa sampaikan terima kasih banyak kepada semua teman-teman dan mohon doanya agar almarhum diberikan tempat terbaik dan keluarga diberikan ketabahan walaupun sudah ikhlas namun kehilangan orang dekat bukan hal yang mudah bagi keluarga tapi kami yakin waktu akan membuat penerimaan akan lebih mudah,” dia menandasi. Quraish Shihab, ayah Najwa Shihab menyampaikan rasa duka mendalam atas berpulangnya sang menantu, Ibrahim Sjarief Assegaf. Menurut dia, berpulangnya Ibrahim Sjarief adalah rahmat Allah SWT karena pemakamannya diiringi dengan turunnya hujan. “Berpulangnya almarhum menjadi tanda Rahmat Tuhan. Tuhan berfirman dalam Al-Qur’an, orang-orang yang durhaka itu, langit tidak menangis buat dia. Artinya tidak turun hujan. Berarti orang yang dicintai Tuhan ketika dimakamkan, hujan turun, ridho,” kata Quraish Shihab usai ikut memakamkan di TPU Jeruk Purut Jakarta, Rabu (21/5/2025).Quraish Shihab menuturkan, sebagai hamba yang taat kepada Allah maka sudah seharusnya dapat mengikhlaskan keluarga yang meninggalkan. Sebab segala hal yang menjadi keputusan-Nya adalah jalan terbaik.”Pasrah, legawa, semua apa yang ditentukan Tuhan, itulah yang terbaik. Memang hati sedih, mata berlinang, tapi tidak pernah berucap kecuali apa yang diridhai Tuhan,” tutur ayah jurnalis senior Najwa Shihab ini.Di mata Quraish, Ibrahim adalah memantu yang sangat baik. Tidak mungkin ada pelayat yang datang sebanyak hari ini dalam kondisi hujan lebat, kecuali almarhum memiliki jasa dan kebaikan kepada mereka selama hidupnya.”Ucapan belasungkawa yang diajarkan agama itu Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Kita memang milik Allah, wajar kalau Dia panggil dan kita semua akan kembali,” ucap dia.Sebagai ayah, Quraish Shihab pun meyakini kehilangan pasangan hidup dan belahan jiwa adalah hal yang berat bagi sang putri. Namun Najwa selalu diingatkan bahwa semua yang ada adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.”Tentu semua orang pada awalnya tidak akan siap untuk kehilangan. Tapi yang sadar akan menyadari itu milik Tuhan,” kata cendekiawan muslim ini memungkasi.Tempat pemakaman umum (TPU) Jeruk Purut menjadi lokasi peristirahatan terakhir bagi suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf yang wafat pada Selasa 20 Mei 2025.Pantauan di lokasi, jenazah tiba pada pukul 10.30 WIB. Situasi di lokasi cukup padat dengan cuaca dalam kondisi hujan lebat dan petir bersahutan.Meski begitu, jenazah tetap dikebumikan karena ada tenda besar yang melindungi dari derasnya air hujan.”Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah,” ucap kalimat tauhid yang mengiringi ke liang lahat, Rabu (21/5/2025).Tampak banyak pelayat yang hadir, meski harus basah dan lepek karena guyuran hujan.Diketahui, almarhum Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf meninggal dunia pada Selasa, 20 Mei 2025 pukul 14.29 WIB di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON).Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia di usia 47 tahun. Dia meninggalkan seorang istri, Najwa Shihab dan satu orang putera, Izzat Asegaf.
Keluarga Ceritakan Momen Terakhir Kebersamaan dengan Ibrahim Sjarief Assegaf, Suami Najwa Shihab

Tag:Breaking News