Home / Peristiwa / Kejagung soal Video Marcella Santoso Minta Maaf: Tak Ada Paksaan

Kejagung soal Video Marcella Santoso Minta Maaf: Tak Ada Paksaan

Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan tidak ada unsur paksaan terhadap tersangka Marcella Santoso untuk membuat klarifikasi dan permohonan maaf, terkait dugaan menghalangi penyidikan atau obstruction of justice dan kasus vonis lepas perkara korupsi minyak goreng.“Semuanya menjadi terang benderang. Bahwa apa yang selama ini disampaikan terkait konten-konten negatif yang ditujukan kepada institusi Kejaksaan Agung Republik Indonesia, terhadap Jaksa Agung, terhadap Jampidsus, terhadap Direktur Penyidikan, bahkan terhadap institusi lain yang telah disebut tadi adalah tidak benar,” tutur Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qohar di Kejagung, Jakarta Selatan, dikutip Rabu (18/6/2025).“Ini klarifikasi secara nyata dan tidak ada unsur paksaan, atas kemauannya sendiri, sehingga masyarakat kami harap menjadi paham, menjadi semakin tahu bahwa yang selama ini dibangun narasi negatif adalah tidak benar,” sambungnya.Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar menambahkan, penayangan video klarifikasi dan permintaan maaf Marcella Santoso dilakukan atas permintaan tersangka sendiri.“Atas permintaan dan seizinnya, sehingga harus kami sampaikan. Mumpung kita preskon terkait dengan pengembalian kerugian keuangan negara, maka kesempatan ini kami gunakan, karena ada juga kaitannya,” jelas Harli.Di sela pengungkapan penyitaan Rp11,8 triliun aset Wilmar Group terkait kasus CPO minyak goreng itu, Harli menyatakan Kejagung akan tetap kuat dalam menghadapi berbagai tantangan penanganan kasus korupsi di negeri ini.“Kami tetap tegar, tetap kuat, dan tetap semangat. Karena yang paling penting adalah bagaimana kami menunjukkan kinerja terbaik untuk melayani masyarakat,” kata Harli. Tersangka perintangan penyidikan atauobstruction of justice kasus vonis lepas perkara korupsi minyak goreng, Marcella Santoso, mengakui perbuatannya.Dia menyampaikan, telah melakukan perbuatan menghalangi penyidikan Kejaksaan Agung dalam kasus korupsi Timah, CPO, dan gula. Pengakuan itu disampaikan Marcella melalui video saat konferensi pers yang digelar Kejagung pada Selasa 17 Juni 2025.Marcella Santoso mengungkapkan, perbuatan itu dilakukannya bersama Junaedi Saibih selaku advokat, Direktur Pemberitaan Jak TV Tian Bachtiar, dan M. Adian Muzaki yang mengerahkan sekitar 150 buzzer untuk menyebarkan pemberitaan negatif terhadap Kejagung.Awalnya, Marcella mengakui pernah mengunggah yang menyudutkan Kejagung saat mengusut kasus korupsi Timah, CPO, dan impor gula. Namun, dia mengklaim bahwa unggahan tersebut sebenarnya tidak berkaitan langsung dengan kasus yang sedang ditangani Kejagung.Unggahan itu menyinggung Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dan anak buahnya. Ia juga sempat menyinggung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto hingga isu Indonesia Gelap.”Dalam proses penanganan perkara ini terdapat postingan yang sebenarnya sama sekali tidak terkait dengan perkara yang ditangani. Antara lain terkait dengan isu kehidupan pribadi Bapak Jaksa Agung, isu Bapak Jampidsus, isu Bapak Dirdik, dan bahkan terdapat juga isu pemerintahan Bapak Presiden Prabowo, seperti petisi RUU TNI dan juga Indonesia Gelap,” kata Marcella.Marcella mengaku bahwa narasi negatif yang ia unggah terhadap pemerintahan maupun institusi penegak hukum terjadi karena kelalaiannya yang tidak mengecek kembali isinya.”Saya menyadari bahwa konten-konten tersebut memberikan rasa sakit bagi pihak-pihak yang terkait dan terdampak,” ucap Marcella sambil menahan tangis.”Untuk itu dari hati yang paling dalam, saya sampaikan penyesalan dan saya meminta maaf kepada bapak-bapak dan mungkin pihak lain yang terkait dan terdampak,” tambahnya. Marcella menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki dendam terhadap institusi penegak hukum, khususnya Kejagung, yang sedang gencar menangani berbagai kasus korupsi.Konten yang menyudutkan Kejagung itu, menurutnya, baru ditemukan setelah penyidik Kejagung mengusut kasus perintangan penyidikan tersebut.Dengan mengenakan rompi tahanan merah muda khas Kejagung, Marcella tersedu-sedu meminta maaf kepada semua pihak yang merasa tersakiti akibat unggahannya.”Saya mendoakan bahwa rasa sakit, rasa ketidaknyamanan yang dialami oleh pihak-pihak terkait dan terdampak akan dipulihkan oleh Tuhan dan akan dibalas dengan berkat dan berkah yang selalu berkelimpahan dan melindungi perjalanan karir bapak-bapak ke depan dan perjalanan pemerintahan Indonesia yang sangat saya cintai,” ujar Marcella.”Semoga pintu maaf bisa terbuka setidaknya bagi saya dan saya berdoa untuk yang terbaik ke depannya Bapak-Bapak semua. Terima kasih. Amin,” tutup dia. 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *